12 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Pencarian Korban Kebakaran Kapal Tanker MT Jaglela Tertutup

Medan, MISTAR.ID

Proses pencarian dan evakuasi korban kebakaran Kapal Tanker MT Jaglela berlangsung tertutup. Selain petugas, tidak boleh ada orang lain berada di lokasi, Selasa (12/5/20).

Informasi yang dihimpun, galangan kapal PT Waruna Shipyard Indonesia tidak bisa dimasuki selain petugas. Bahkan pekerja perusahaan itu dibatasi aksesnya tidak boleh mendekat ke lokasi kapal MT Jaglela.

Di lokasi tampak dua unit mobil ambulance yang standby, sementara satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan masih melakukan pendinginan. Mobil pemadam tampak beberapa kali keluar untuk mengisi air.

Petugas Basarnas juga belum bisa mengakses ke areal kapal. Bersama petugas Safety PT Waruna, mereka melakukan pencarian korban di sekitaran kapal dan lokasi-lokasi yang memungkinkan.

Mukhsin, seorang pekerja mengatakan, saat peristiwa kebakaran ada sekitar 300 pekerja yang berada di atas kapal. Kebanyakam adalah pekerja cleaning, yang membersihkan bekas minyak yang menempel di dinding tangki.

“Sebelum di las, dindingnya harus dibersihkan dulu dari minyak yang menempel,” katanya.

Ada beberapa tangki minyak di kapal tanker ini. Umumnya satu tangki bisa 20-30 orang bahkan lebih yang mengerjakan pembersihan. Untuk masuk ke dalam tangki hanya ada satu pintu yang berada di bagian atas tangki.

Para pekerja ini bukanlah karyawan PT Waruna, melainkan perusahaan sub kontrak yang disewa galangan kapal. Dalam pengerjaan kapal MT Jaglela ada beberapa perusahaan sub kontrak.

Menurut Mukhsin api begitu cepat menyambar dan membesar. Bahkan saat ledakan terakhir, sebuah potongan baja terlempar hingga ratusan meter menimpa rumah di kompleks navigasi pelabuhan. Atap rumah itu hancur akibat tertimpa lempengan besi seberat setengah ton.

Beruntung, saat itu seluruh penghuni sudah dievakuasi. “Memang begitu api membesar dan tiupan angin yang kencang seluruh kawasan sekitar sudah diminta untuk menjauh, termasuk yang tinggal di belakang galangan kapal ini,” katanya.

Melihat cepatnya api membesar dan beberapa kali terjadi ledakan, sangat mungkin jumlah korban atas peristiwa ini bisa mencapai puluhan.

Sayangnya pihak PT Waruna Shipyard tidak mau memberi keterangan soal jumlah pekerja yang bekerja saat itu. Petugas sekuriti PT Waruna tidak berani menyampaikan permintaan konfirmasi Mistar kepada pimpinannya.

Namun Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP M R Dayan mengatakan sudah dilakukan penyisiran di lokasi dan hanya menemukan 7 jenasah.

“Kemungkinan jumlah yang tewas tidak bertambah lagi. Kita sudah mengecek seluruh bagian kapal. Untuk kepastian penyebabnya kita tunggu hasil Labfor,” katanya, Selasa (12/5/20).

Meski ditemukan dalam kondisi sulit dikenali, namun identitas 7 korban tewas telah diketahui. Diantaranya, Iswondo, M Nurkasim Siregar, Bakhtiar Siregar, Setiawan, Imam Maulana, Bukhari dan Sandi Nova. Seluruhnya kini berada di RS Bhayangkara Medan.

Salah satu korban, Bukhari, sempat dicari kakaknya yang datang bersama suami. Nur, warga Jalan Yong Panah Hijau mengatakan Bukhari bekerja dibagian cleaning dengan mandor bernama Amri.

“Adik saya baru bekerja hari ini, eh gak taunya ada kejadian ini (kebakaran),” kata Nur kepada Mistar, Senin kemarin.

Bukhari diketahui mengalami luka bakar yang cukup parah dibagian belakang tubuhnya. Jenasahnya ditemukan Senin sore disekitar kapal.

Sementara di Posko DVI (Diserter Victim Identification) yang dibuka Polres Pelabuhan Belawan sampai Selasa sore belum menerima pengaduan kehilangan dari keluarga korban.

Posko ini dibuka sejak Senin untuk menerima pelaporan atas kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa kebakaran kapal tanker MT Jaglela.

Penulis: Edrin/Kamaluddin
Editor: Luhut SImanjuntak

Related Articles

Latest Articles