12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Pemko Medan Akan Fasilitasi Mahasiswa/i USU yang Bukan Warga Medan untuk Isoman

Medan, MISTAR.ID

Pasca 189 orang yang terdiri dari mahasiswa/i dan dosen USU terpapar Covid-19, Pemko Medan mengaku akan memfasilitasi para mahasiswa/i yang bukan warga Kota Medan.

Hal itu dikatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN 060898 Kecamatan Medan Maimun, Rabu (16/2/22) pagi.

“Dari 189 orang tersebut, tidak semua mahasiswa/i berasal dari Kota Medan, ada juga warga luar Kota Medan dan tinggal di kos. Mereka juga banyak mendapat penolakan dari pemilik kos nya, karena takut memaparkan teman kos yang lain,” ujar Bobby.

Untuk itu, kata Bobby, pihaknya akan memfasilitasi para mahasiswa/i untuk dipindahkan ke Isoter Kota Medan serta berkordinasi dengan Provinsi Sumut yang kapasitasnya lebih banyak bisa menampung bukan hanya warga Kota Medan.

Baca Juga:UMKM Naik Kelas, Bobby Nasution Apresiasi Festival Teri Pospera Medan

“Kita juga sudah berkordinasi dengan pihak Kampus USU, mereka akan menunda sementara kegiatan PTM di kampusnya. Dan nanti kita juga akan melakukan pengecekan ke kampus untuk memastikan PTM sudah dihentikan,” ungkap Bobby.

Sementara untuk sekolah, lanjut Bobby, saat ini sudah 19 sekolah yang menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena terdapat kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

“Dari 19 sekolah yang ditutup sementara, yang terpapar Covid-19 tidak semua anak-anak, ada juga guru-guru di sekolah tersebut. Untuk mencegah penyebarannya, sekolah kita tutup sementara,” katanya.

Dijelaskannya, total kasus anak yang terpapar Covid-19 sebanyak 20 lebih, namun sebagian sudah sembuh dan kini hanya 18 kasus yang aktif.

Baca Juga:Kota Medan Jadi Penyumbang Tertinggi Covid-19, Bobby Nasution: Terus Perkuat 3T

“Saat ini kita juga terus melakukan tracing terhadap kontak erat anak dan guru yang terpapar Covid-19 tersebut, baik dari lingkungan sekolah maupun keluarga,” jelas Bobby.

Sementara, Kadis Pendidikan Laksamana Putra Siregar menambahkan, untuk 19 sekolah yang ditutup, pihaknya bersama dinas terkait akan melakukan sterilisasi di lingkungan sekolah tersebut.

“Setelah dua minggu ditutup, 19 sekolah yang ditutup tersebut akan menerapkan sistem pembelajaran hybrid, dengan 50% PTM dan 50% daring. Dalam proses belajar mengajar, kita juga sudah menekankan pada pihak sekolah agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ucap Laksamana.(rahmad/hm10)

Related Articles

Latest Articles