Medan, MISTAR.ID
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan sejak 12 hingga 20 Juli mendatang tentunya akan memiliki dampak pada masyarakat yang tidak bisa bekerja 100 persen.
Pemko Medan tengah menggodok bantuan yang akan diberikan pada masyarakat. Khususnya mereka yang terkena dampak langsung akibat PPKM darurat.
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan, bantuan tersebut dalam minggu ini akan segera disalurkan. “Kita sudah sepakati dengan Ketua anggota dewan yang ikut hadir saat rapat anggaran beberapa waktu lalu. Bantuan Covid-19 bisa kita ambil dari Dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Hanya saja untuk jumlahnya belum saya monitor dalam pendataan terakhir,” katanya pada wartawan, Rabu (14/7/21) sore.
Baca Juga:Pemko Medan Berkomitmen Wujudkan Medan Sebagai Kota Atlet
Bobby juga mengatakan Pemko Medan juga tengah menggodok apakah bantuan tersebut berupa sembako atau uang tunai. “Masih kita bicarakan. Karena anggarannya juga belum kita sepakati. Tapi anggaran social safety net kita masih ada sekitar Rp16 miliar lagi,” sebutnya yang bisa dilakukan untuk penanganan darurat untuk isolasi di rumah sakit ataupun karantina.
“Untuk syarat-syarat bagi masyarakat yang mendapatkan bantuan bisa dilihat dari wilayahnya masing-masing. Seperti dia tidak diperbolehkan jualan atau masyarakat yang jualannya terdampak PPKM darurat. Ini akan kita data, kita selaraskan datanya. Agar bantuan yang akan diakomodir itu ada 20 juta seluruh Indonesia baik penerima Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Sosial Tunai (BST). Jadi saat ini poses pembagiannya belum tahu,” jelasnya.
Namun, menurut Bobby bila bantuan uang tunai, dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan. Karena masyarakat akan menggunakan uang tunai dengan belanja berbondong-bondong. “Jadi rencana pembagian bantuan ini sedikit memakan waktu,” pungkasnya. (anita/hm12)
