9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Pedagang Pakaian Tutup Toko Hingga PPKM Darurat Berakhir

Medan, MISTAR.ID

Pedagang pakaian di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Medan mulai melakukan penutupan sementara tokonya hingga batas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berakhir. Seperti diketahui PPKM Darurat di Kota Medan berlaku sejak 12-20 Juli 2021.

Hal ini dikatakan Kabag Hukum Humas PD Pasar Medan, Hafiz Ibrahim Siregar mengutarakan bahwa hanya toko sembako, sayur-mayur, dan toko esensial lainnya yang diizinkan beroperasi. “Kita mulai hari ini hingga tanggal 20 Juli sudah tutup khususnya untuk pedagang non esensial seperti pakaian, kosmetik, dan lainnya,” kata Hafiz, Jumat (16/7/21).

Ditambahkannya terkait penutupan sementara ini telah disosialisasikan beberapa hari lalu dengan para pedagang. “Hal ini sudah kami sosialisasi jauh hari hingga semalam puncak kami imbau untuk tutup sementara,” sebutnya.

Baca juga: Buka Saat PPKM Darurat, Pelaku Usaha Didenda Rp300 Ribu

Bahkan dengan kebijakan ini menurutnya tentu berpengaruh pada pendapatan mereka karena tidak ada retribusi atau pengutipan dan Ia mengaku ada sekitar ratusan pedagang non esensial yang harus tutup sementara. Terpantau pedagang non esensial seperti di Pasar Petisah, Pasar Ikan Lama, dan Pusat Pasar Medan tidak ada yang buka. Ternyata tutupnya sementara toko-toko ini cukup meresahkan pedagang.

Seperti yang dikatakan, Endar Lubis salah satu pedagang pakaian maupun perlengkapan busana muslim di Pasar Ikan Lama Medan mengutarakan dengan kebijakan ini membuat mereka para pedagang sangat resah. “Bagaimana kelangsungan hidup karyawan. Kita sudah tutup tapi apa kompensasi pemerintah. Karena saya pikirkan juga bagaimana nasib pegawai saya, kek mana mau makan. Bukannya mati karena corona tapi mati karena kelaparan ini,” ketusnya.

Menurutnya lagi, kebijakan PPKM darurat ini ini harusnya dari awal. Bukan bertepatan mendekati Hari Raya Idul Adha. “Maaf ya. Momen hari besar keagamaan ini adalah yang ditunggu seperti kami para pedagang muslim. Ini di ujung-ujungnya baru mau tutup. Lama-lama numpuk nanti barang di ekspedisi karena kami tutup sementara,” keluhnnya.

Selain itu para pedagang toko non esensial lainnya di pasar tradisional juga mengungkapkan hal yang sama dan sebagian besar terpaksa menutup karena takut didenda. Secara terpisah di Pusat Pasar sebagian pedagang non esensial masih ada yang buka namun hanya hitungan jari saja. Seperti pedagang souvenir yang masih tampak buka. “Pembeli pun sepi. Mau gak mau ya tutup juga kami ini,” ungkap Tia salah satu pedagang souvenir di sana. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles