7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Pasar Saham Terapkan Fitur Baru Sistem Perdagangan Bursa

Medan, MISTAR.ID

Pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) beroperasi untuk memfasilitasi investor menempatkan dana investasi untuk kebutuhan jangka panjang. Namun, transaksi di pasar saham tidak hanya untuk tujuan jangka panjang, tetapi digunakan oleh para spekulan yang mengejar keuntungan jangka pendek.

Investor jangka pendek yang mengharapkan keuntungan cepat di pasar saham menggunakan pendekatan teknikal analisis. Namun, terdapat oknum trader yang memanfaatkan keawaman investor lain, dan emosi para investor dengan menggiring harga saham untuk kepentingan sekelompok pihak.

Artinya, investor yang tergiring akan mengalami kerugian (potential loss) karena begitu harganya naik, sindikat tersebut akan buru-buru menjual saham-saham mereka sehingga setelah mereka merealisasikan keuntungan, harga saham akan jatuh.

Baca Juga:PED Harus Mampu Dorong Investor Menyebar ke Berbagai Daerah

Dikatakan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara (Sumut) Pintor Nasution, sebagai penyelenggara perdagangan saham di Pasar Modal Indonesia, BEI selalu mengedepankan perdagangan yang teratur, wajar dan efisien.

Salah satu upaya Bursa dalam mewujudkan perdagangan yang teratur, wajar dan efisien, serta mendukung aspek perlindungan investor, adalah melalui inisiatif penyempurnaan dan pemutakhiran sistem perdagangan Bursa.

“Nah, BEI akan menerapkan fitur baru sistem perdagangan di bursa efektif pada 6 Desember 2021. Terdapat empat fitur baru Sistem perdagangan Bursa, yaitu penyesuaian mekanisme pre opening dan pre closing, penambahan fitur market order, perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi dan penutupan informasi kode broker pada informasi post trade,” katanya Sabtu, (27/11/21).

Baca Juga:Sandiaga Buka Pintu Investor Percepat Kereta Gantung di Danau Toba

Penyesuaian mekanisme pre opening dan pre closing ini dilakukan dengan penambahan fitur informasi Indicative Equilibrium Price (IEP), dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).

IEP dan IEV ini merupakan indicator yang dapat digunakan oleh investor untuk mengetahui perkiraan harga pembukaan, atau penutupan berdasarkan harga dengan volume terbanyak yang dapat diperjumpakan (matched orders).

“Pada sesi pre closing, terdapat fitur tambahan yaitu Random Closing, dimana waktu penutupan pada hari perdagangan Bursa akan dilakukan secara acak,” sebutnya.

Baca Juga:Pandemi Dongkrak Jumlah Investor di Pasar Modal 

Adapun tujuan dari adanya penambahan fitur IEP, IEV dan Random Closing ini adalah untuk mengoptimalisasi pembentukan harga saham yang lebih wajar pada sesi pre-opening dan sesi pre-closing sesuai dengan kondisi pasar.

Meredam terjadinya manipulasi pergerakan harga saham yang tajam pada saat sesi pembukaan dan sesi penutupan.

“Menyempurnakan transparansi pembentukan harga pembukaan dan penutupan kepada pelaku pasar. Lalu meningkatkan likuiditas transaksi pada sesi pembukaan dan penutupan dan  merupakan benchmarking dan best practice di bursa lain,” jelasnya.

Baca Juga:Saham Bank Digital Bakal Jadi Primadona Investor

Penambahan fitur Market Order ini, ditambahkan Pintor disediakan untuk memudahkan Investor dalam menyampaikan pesanan pada harga pasar. Market Order merupakan tipe pesanan yang memungkinkan investor untuk input volume tanpa input harga (limit price), di mana harga yang digunakan akan mengikuti harga pasar pada saat penyempaian pesanan.

“Tipe pesanan ini bermanfaat ketika pergerakan harga bergerak cepat sehingga dapat meningkatkan kesempatan investor untuk memperoleh efek yang diminati. Market Order ini juga dapat meningkatkan potensi terjadinya transaksi sehingga mendorong terciptanya peningkatan likuiditas pasar,” jelasnya.

Sedangkan perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi ditujukan untuk mengakomodasi masukan dan kebutuhan dari pelaku pasar, seperti perusahaan efek dan nasabah kelembagaan yang membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan transaksi di akhir hari.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles