10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pandemi Covid-19, Bisnis Kos-kosan Tak Terpengaruh

Medan, MISTAR.ID

Sejumlah sektor ekonomi sangat berdampak akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Namun tidak berpengaruh pada bisnis kos-kosan yang ada di wilayah Kota Medan.

Seperti yang diungkapkan pemilik kos Pondok Turi Tuamang Indah yang berada di Jalan Tuamang Medan yang dekat dekat kampus UIN Sumatera Utara (Sumut).

“Gak ada menghalangi dengan adanya pandemi ini karena mereka kan belajar di kost, ada juga yang memang pulang kampung tapi kan hanya sebentar aja. Apalagi saat ini banyak yang sibuk mengurus skripsi jadi mereka juga wajib ketemu dosennya jadi ya bertahan di kos,” kata Ningsih saat dihubungi Harian Mistar, Senin (24/8/20).

Dijelaskan Ningsih, kalau mau pindah atau pulang kampung juga boleh. Karena kamar kos juga terus dicari apalagi bukan hanya anak kuliah saja, sebagian penghuni kos juga adalah orang yang bekerja.

Baca juga: Dampak Pandemi, Pengusaha Takut Kerusuhan 1998 Terulang Kembali

“Nah, mengenai biaya keringanan tidak ada ya. Kita masih biasa saja ada yg bayar cash dan ada yang transfer. Jadi gak ada kasi keringanan atau potongan. Karena kita bayar air dan listrik juga gak telat-telat,” jelas Ningsih yang sudah 10 tahun lebih memiliki rumah kos-kosan.

Baca juga: 5 Keringanan Biaya Bagi Mahasiswa Terdampak Pandemi Covid-19

Sejak pandemi untuk tamu anak kos memang hanya boleh bertemu di luar saja, Ningsih juga mengingatkan pada anak kos untuk menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi.

“Karena kita juga gak mau anak-anak kos ini terinfeksi virus corona. Jadi kita mengingatkan mereka untuk terus berjaga-jaga dan berhati-hati,” ujarnya.

Terpisah, pemilik salah satu kos-kosan di Jalan Ringroad Medan, Ronal mengatakan anak-anak kos yang mengontrak di tempatnya merupakan mahasiswa USU yang berasal dari luar provinsi. Awal pandemi saat mahasiswa libur kuliah dan masing-masing balik ke kampung.

“Jadi saat itu kan mereka pulang kampung sebelum pandemi. Nah, setelah pandemi mereka tertahan di kampung apalagi sebagian anak kos asalnya dari Pekanbaru yang mana pada awal pandemi menerapkan PSBB. Otomatis sepi. Namun, meski mereka di kampung mereka tetap bayar kos melalui transfer,” ungkap Ronal.

Namun, sambungnya setelah memasuki new normal penghuni kos sudah kembali seperti biasanya tidak ada lagi yang dikampung. “Pemerintah sudah memperbolehkan untuk cafe-cafe buka dan anak-anak kos yang sebagian pekerja bisa kembali beraktivitas meski jam-jamnya masih terbatas,” bebernya.

Sementara itu, pengakuan anak kos bernama Mayang dan Amelia salah satu mahasiswa di UIN Sumut dan UNIMED mengatakan uang kos tetap seperti biasa tidak ada potongan selama pandemi.

“Jadi gak berpengaruh sama anak kuliahan kek kami. Ya, tetap aja bayar kek biasa,” kata Mayang yang diamini oleh Amelia.

Sama halnya dengan Elbina yang ngekos di daerah Padang Bulan dekat kampus USU juga mengatakan tidak ada keringanan bayar kos selama pandemi. “Apalagi sekarang sudah new normal ya sudah biasa aja dan gak ngaruh juga,” pungkasnya. (Anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles