6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Oknum Polisi Letuskan Senpi di Medan, Pihak Manajemen De Tonga Hotel Rooftop Akui Bukan Karena Tagihan Pembayaran

Medan, MISTAR.ID

Pihak manajemen De Tonga Hotel Rooftop di Jalan Sei Blutu Medan, mengaku aksi ‘polisi koboy’ yang meletuskan senjata api bukan karena tagihan pembayaran.

“Penembakan itu tidak benar karena pembayaran tagihan makan. Tidak ada permasalahan dengan jumlah tagihan yang dibayarkan,” jelas Direktur De Tonga Hotel dan Bar, Hari Sembiring, Rabu (3/3/21).

Ia menjelaskan, pada (25/2/21) sekira pukul 22.00 WIB, kegiatan De Tonga Rooftop Bar sudah tidak ada lagi. “Akan tetapi masih ada beberapa tamu termasuk MT, dan temannya yang juga oknum polisi FG,” sebut dia.

30 menit kemudian, sebutnya, petugas Gugus Tugas Covid-19 melakukan razia, aktivitas di De Tonga. Saat itu seluruh pengunjung diminta untuk meninggalkan lokasi, sebagaimana aturan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Baca Juga:Oknum Polres Binjai yang Letuskan Senjata Api Ditahan

“Sekira pukul 23.00 WIB, pengunjung disuruh keluar oleh gugus tugas. Pada saat menyuruh keluar, pada saat itu Bripka MT langsung keluar dan temannya melakukan pembayar. Karena uang tidak cukup, maka langsung ke ATM untuk melakukan pembayaran. Kasir ikut ke bawah untuk menyelesaikan pembayaran,” ungkap Hari.

Heri menjelaskan, kejadian penembakan yang terjadi di Jalan Sei Blutu, tepatnya depan lokasi De Tonga Hotel bukan didasari karena pembayaran tagihan pembayaran makan dan minum. “Penembakan tidak benar karena pembayaran tagihan makan. Tidak ada permasalahan dengan jumlah tagihan yang dibayarkan,” jelasnya.

Hari juga menuturkan, bahwa penembakan yang dilakukan Bripka MT saat hendak akan menuju kendaraannya, yang terparkir di seberang De Tonga Hotel. Menurut karyawannya, sebelum meletuskan tembakan, Bripka MJ sempat berteriak.

Baca Juga:Ditagih Uang Tuak, Oknum Polres Binjai Letuskan Senjata Api

“Menurut salah satu karyawan yang berada dekat dengan mobil pelaku, ia berkata ini mobilku dan berkata-kata kotor,” ujarnya. Setelah mendengar suara tembakan, tim Satgas Covid-19 juga mendatangi Bripka MT dan tak lama dirinya langsung pergi menggunakan kendaraannya.

Sementara itu, kuasa hukum De Tonga Hotel Rooftop dan Bar, Asmaiyani menambahkan, kejadian penembakan tidak didasari oleh kesalahpahaman karena pembayaran tagihan. “Pembayaran sudah dilakukan oleh rekan polisi,” terangnya.

Seperti diketahui, diduga hanya gara-gara tagihan pembayaran tagihan minuman, seorang oknum polisi Brigadir MT nekat meletuskan senjata api, Kamis (25/2/21) malam.(saut/hm10)

Related Articles

Latest Articles