Belawan, MISTAR.ID
Pasca diamankannya kapal ikan berbendera Malaysia lantaran memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa izin beberapa waktu lalu, diduga berbuntut panjang. Bahkan, petugas kemaritiman Malaysia nyaris bentrok dengan nelayan asal Sumut.
Hal ini diketahui setelah Ketua DPD HNSI Sumut Zulfahri Siagian menerima laporan dari nelayan, bahwa pada Jumat (13/11/20) lalu telah terjadi pemeriksaan terhadap dua kapal ikan Indonesia yang berasal dari Sumut (Nelayan Pantai Labu dan Deli Serdang ) di daerah teritorial Indonesia sesuai titik kordinat 04″ 04′ 500 dan 09″ 37.500.
Ketika akan diperiksa, kata Zulfahri, nelayan asal Pantai Labu tersebut menghubungi lewat radio kepada kapal ikan lainnya yang beroperasi di seputaran lokasi tersebut. Kemudian puluhan kapal ikan asal Sumut langsung merapat dan sempat terjadi adu mulut antara nelayan dengan petugas kapal Maritim Malaysia yang masing -masing mengklaim wilayah tersebut.
Baca Juga:Tangkap Ikan di Wilayah NKRI, 2 Kapal Berbendera Malaysia Diamankan
“Karena kapal ikan Indonesia semakin banyak yang merapat, akhirnya kapal patroli Maritim Malaysia batal melakukan pemeriksaan dan lebih kurang dua jam kemudian meninggalkan lokasi,” jelas Zulfahri kepada wartawan, Kamis (19/11/20).
Zulfahri Siagian juga menyayangkan peristiwa itu. Masuknya kapal patroli Maritim Malaysia ke wilayah Indonesia adalah hal yang tidak bisa ditolerir. “Akibatnya nelayan kita merasa terusik karena tanah airnya diganggu,” ujarnya.
Menurut Zulfahri, nelayan adalah warga negara yang sudah seharusnya mendapatkan perlindungan sesuai UU No 11 tahun 2016 tentang Perlindungan Nelayan.
“Kami nelayan Sumut tetap akan mempertahan wilayah perairan RI sesuai UNCLOS 1982 dan DPD HNSI Sumut akan melaporkan kejadian ini kepada DPP HNSI di Jakarta dan instansi terkait lainnya agar mendapat perhatian. Kami meminta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan protes atas kejadian ini,” pungkasnya. (kamaluddin/hm12)
