9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Musim Hujan, Harga Sayuran di Medan Melonjak Tajam

Medan, MISTAR.ID

Harga sejumlah sayuran melonjak tajam di Kota Medan. Kenaikan harga sayur ini sudah terjadi sepekan lalu, pemicunya karena curah hujan yang terus menerus terjadi belakangan ini.

Sadrak Tamba, salah satu pedagang di Pusat Pasar Medan mengatakan, sayur yang melonjak tinggi harganya seperti sayur sawi pahit (kubis) Rp11 ribu per kg sebelumnya Rp6.000-Rp8.000 /kg. Sawi manis Rp12.000 /kg sebelumnya hanya Rp5.000 /kg.

“Sawi manis ini sempat dijual Rp20.000 /kg. Bayam juga naik biasanya harganya Rp3.000 /ikat ini sudah Rp6.000 /ikat. Sayur kangkung juga biasanya hanya Rp1.000 /ikat ini dijual Rp3.000 /ikat. Brokoli Rp15.000 /kg. Memang rata-rata sayuran dari gunung yang melonjak tajam. Kalau dari petani katanya karena hujan yang terus menerus,” katanya, Sabtu (11/9/21).

Baca Juga:Harga Tomat Kembali Naik, Harga Sayuran Turun

Selain itu, sambung Sadrak sayur jipang juga naik Rp8.000 /kg biasanya Rp6.000 /kg. Begitu juga sayur kacang panjang Rp8.000 /kg biasanya Rp4.000 /kg. Terong ungu Rp6.000 /kg biasanya hanya Rp3.000 /kg. Hanya sawi putih yang masih stabil di harga Rp6.000 /kg.

“Tomat masih bertahan mahal sejak dua pekan lalu di harga Rp15.000 /kg. Tomat ukuran kecil-kecil Rp12.000 /kg. Sayur kol juga naik Rp6.000 /kg biasa Rp3.000 /kg. Kentang yang gak naik normal harganya Rp8.000 /kg,” ungkapnya.

Sementara itu di Pasar Simpang Limun Medan harga sayuran juga terpantau mahal. Dikatakan Aat salah satu pedagang sayur disana. Sayur bayam dan kangkung yang biasanya paling murah namun kini melonjak tinggi.

Baca Juga:Harga Cabai dan Sayuran Bertahan Mahal

“Kangkung biasanya Rp1.000 /ikat bahkan beli dua ikan bisa Rp1.500 sekarang Rp2.500-Rp3.000 /ikat. Bayam tembus Rp6.000 /ikat dari harga paling mahal Rp3.000 /ikat. Kalau dari petani sayur yang sering antar, katanya lahan menanam sayur tergenang air karena curah hujan yang tinggi. Sehingga sayur yang dipanen terbatas. Permintaan banyak, makanya harga naik,” terangnya.

Terpisah, Sinta salah satu pedagang warung nasi yang ada di Jalan H. Agus Salim menuturkan harga sayuran yang mahal tidak membuat ia menaikkan harga. Namun memilih sayur yang terjangkau untuk dijual.

“Ya tetap beli sayur. Porsi juga gak kita kurangi. Biasa buat urap. Sekarang gak dulu lah. Ganti sayur tumis atau rebusan. Mungkin karena musim hujan ya makanya mahal. Yang penting cabai merah dan bawang merah gak naiklah. Karena bumbu-bumbu ini kan jadi pokok utama untuk memasak,” katanya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles