9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Mobilitas Masyarakat Berkurang di Hari Ke 3 PPKM Darurat, Warga Diimbau Manfaatkan Teknologi

Medan, MISTAR.ID

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Nasution mengatakan setelah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Kota Medan sejak Senin 12 Juli 2021 lalu mobilitas masyarakat berangsur mulai berkurang di hari ketiga.

Hal ini diungkapkan Bobby usai melakukan evaluasi PPKM darurat di Kota Medan bersama Kapolda, Kapolres dan Dandim di Lapangan Merdeka, Rabu (14/7/21). Menurutnya, bukan hanya penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M saja yang harus dilakukan masyarakat, tetapi penerapan 3T juga harus betul-betul dilakukan dengan baik di Kota Medan.

“Hari ketiga atau hari terakhir kita sosialisasi PPKM darurat sudah menunjukkan angka yang baik dalam arti mobilitas atau aktivitas masyarakat sudah berangsur-angsur membaik dan berkurang dari hari pertama yang masih padat dan ramai,” kata Bobby.

Baca juga: Hari Terakhir Sosialisasi PPKM Darurat, Pemilik Toko dan Perkantoran Pilih Tutup

Dalam PPKM darurat, sambungnya ada pembatasan untuk mobilitas masyarakat salah satunya dilakukan penyekatan di 18 titik jalan yakni 5 titik ada di pintu masuk Kota Medan, 10 titik itu ada di inti Kota Medan dan 3 titik fokus di Medan Belawan.

“18 titik ini permanen. Maka saya mengajak masyarajat agar bisa sama-sama menerapkan protokol kesehatan 5M. Ayo masyarakat Kota Medan kita patuhi protokol kesehatan gunakan masker, masih banyak masyarakat kita yang belum patuh prokes. Ini tugas kita juga terus-menerus mengingatkan masyarakat,” jelasnya.

Begitupun, paling penting dalam PPKM darurat ini, disampaikan Bobby adalah untuk mengurangi mobilitas kegiatan-kegiatan yang dirasa tidak perlu maka harus ditunda dulu.

“Kita lakukan kegiatan di rumah, kita gunakan kegiatan kita menggunakan teknologi. Kita sudah mulai terbiasa contohnya dengan rapat virtual, ini tidak ada bedanya dengan kegiatan rapat tatap muka karena hasil rapat bisa disampaikan. Jadi kita minta masyarakat sudah bisa menggunakan digitalisasi teknologi untuk mempermudah kegiatannya. Jangan hanya dibilang kita ingin membatasi-membatasi,” terangnya.

Baca juga: Penumpang Bus AKAP Turun Hingga 70 Persen Sejak PPKM Darurat Diberlakukan di Medan

Bobby juga mengingatkan akan kegiatan kuliner yang masih boleh dilakukan, namun dengan catatan tidak boleh ada meja dan kursi di lokasi jualan. Bukan hanya dilipat saja namun Bobby menginginkan agar meja dan kursi tidak terlihat di lokasi jualan.

“Karena kalau terlihat petugas kita akan melakukan penindakan dan penegasan. Jadi tempat jualan boleh buka hanya saja take away (bawa pulang). Lalu, buat jalur antriannya yang jelas. Jangan ada penumpukan. Intinya kita bukan mau menghambat perekonomian tapi mengurangi mobilitas dan kerumunan,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles