6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Merger Bank Syariah Akan Meningkatkan Pasar

Medan, MISTAR.ID

Terkait rencana akan digabungkannya atau dimerger bank syariah plat merah pada Februari 2021 mendatang merupakan kabar baik. Hal ini dikatakan Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin mengingat masyarakat muslim Indonesia ini jumlahnya sangat banyak sekali.

Apalagi saat ini, penggunaan produk halal khususnya dari jasa lembaga keuangan masih belum terakomodir. Maka pangsa pasar bank syariah bisa ditingkatkan lagi dengan cara merger tersebut.

“Salah satu analogi yang mungkin bisa membuka wawasan kiat semua adalah, jika 3 bank seperti BNI Syariah, Syariah Mandiri dan BRI Syariah digabungkan. Maka, akan tercipta aset perbankan syariah sebesar Rp 207 triliun. Dengan begitu, akan masuk dalam kategori buku 4 dan sejajar dengan bank besar BUMN lainnya,” katanya, Rabu (26/8/20).

Baca juga: Bank Sumut, Bank Syariah dan BPR, Terapkan Penundaan Cicilan Kredit

Namun demikian, bagaimana dengan potensi penyerapan nasabah serta penetrasi pasarnya? Dia harapkan bank syariah dengan aset besar tersebut bisa memberikan pembiayaan besar dan bisa bermain di perusahaan yang masuk dalam kelasnya komersial ataupun korporate. Bila nantinya bank syariah mampu memberikan pembiayaan ke perusahaan-perusahaan besar.

Dengan begitu, lanjut Gunawan, maka ada potensi bank syariah bukan hanya masuk ke pembiayaannya saja. Payroll (pembayaran gaji) karyawan perusahaan juga bisa lewat bank syariah. Alhasil, jumlah nasabah akan bertambah banyak, dan masyarakat semakin familiar dalam menggunakan bank syariah.

Baca juga: Sejumlah Bank Lakukan Hapus Buku Kredit, Ini Alasannya

“Bukan hanya karyawan perusahaan tadi yang akan membuka rekening, anggota keluarga dari karyawan atau mitranya juga berpeluang membuka rekening syariah khususnya untuk memenuhi kebutuhan transaksi di antara mereka,” sebutnya.

Selain itu, kata Gunawan, ada peluang mitra bisnis dari perusahaan tadi juga akan diajak untuk melakukan transaksi melalui bank syariah. Sebab jika sesama bank sejenis akan memudahkan transaksi dalam banyak hal, salah satunya biaya. “Kita tentunya berharap bank syariah tidak lantas meninggalkan segmentasi pasar UMKM,” jelasnya.

Jadi, itu salah satu keuntungan jika bank syariah memiliki kekuatan besar dari sisi permodalan setelah merger. Tidak seperti sekarang ini, bank syariah hanya bermain di level UMKM, yang tidak efektif mengajak banyak pihak untuk membuka rekening bank syariah.

“Banyak masyarakat muslim yang terpaksa harus menggunakan bank konvensional karena perusahaan mewajibkannya. Hal tersebut terjadi karena perusahaan tadi mendapatkan pinjaman dari bank konvensional, sehingga gaji karyawannya harus ditransfer lewat bank konvensional tersebut,” papar Gunawan.

Karena itu, tambah dia, ke depan diharapkan peran bank syariah bisa sejajar dengan bank konvensional saat ini. “Karena semakin kuat permodalan, maka literasi keuangan masyarakat terhadap perbankan Syariah juga akan mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Terpisah, menanggapi rencana merger bank syariah tersebut, Pemimpin Divisi Kesekretariatan dan Komunikasi Perusahaan BNI Syariah, Bambang Sutrisno menuturkan saat ini BNI Syariah tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi segenap nasabah dan stakeholders melalui produk, layanan, dan inovasi.

“Kami juga masih terus fokus melaksanakan program Pemerintah terkait Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah pandemi Covid-19. Nah, terkait wacana Menteri BUMN yang akan melakukan merger bank BUMN syariah, kami tidak dalam kapasitas untuk memberikan penjelasan. Namun, sebagai keluarga besar Bank Himbara kami akan selalu mendukung keputusan Pemerintah. Kami meyakini bahwa apabila merger yang diwacanakan itu terlaksana, akan berperan menjadi pilar kekuatan baru ekonomi nasional demi kemajuan dan kesejahteraan umat,” pungkasnya. (Anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles