11.3 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Masker Langka di Kota Medan

Medan.MISTAR.ID

Keberadaan masker sulit ditemukan pasca Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kalau 2 warga negara Indonesia (WNI) positif terkena virus korona atau covid-19, Senin (2/3/20).

Seperti pantauan di Brastagi The Supermarket di Jalan Cut Mutia hanya tersisa masker N95 yang dibandrol dengan harga Rp77.500 per pcs. Bahkan dijatah setiap satu orang hanya bisa membeli 2 pcs saja.

Menurut pengakuan seorang pegawai Brastagi The Supermarket, sejak diumumkan Presiden ada 2 orang warga Indonesia yang tertular virus korona, ketersediaan masker dan gel sanitizer langsung ludes diborong warga Medan.

“Stok di gudang juga kosong. Semalam (Senin) banyak warga yang membeli masker dan gel sanitizer sampai stok di gudang habis. Setiap orang hanya diperbolehkan beli 2 kardus. Sekarang hanya sisa masker N95 saja dan setiap orang juga hanya boleh beli 2 pcs. Sedangkan untuk sabun cuci tangan masih tersedia,” kata salah satu pegawai Brastagi The Supermarket yang enggan disebutkan namanya, Rabu (3/3/20).

Saat ditanyakan kapan stok masker dan gel sanitizer ada kembali, ia tidak mengetahuinya dan mengatakan tergantung dari distributor. Sama halnya dengan salah satu minimart di Medan, masker dan gel sanitizer juga kosong. Stok di gudang juga sudah habis. “Jadi dua hari lalu stok masker masuk, namun semalam langsung habis. Gel sanitizer juga sama sudah kosong di gudang,” ucap Clarisa, kasir salah satu minimart di Medan.

Seorang petugas apotek di kawasan Sukaramai, Medan, Susan mengatakan, di tempatnya malah sudah sejak beberapa hari ini tidak lagi menjual masker. “Kami sekarang sudah nggak ada menjual lagi. Soalnya sudah kosong,” kata dia.

Selain kosong, jelas dia, harganya juga sudah melambung tinggi. Sebelum isu wabah virus korona muncul, harga masker hanya dijual Rp25 ribu, namun kini sudah naik menjadi Rp120 ribu. “Begitupun, stoknya juga tidak ada,” jelasnya.

Ahmad, seorang petugas di apotek di kawasan Jalan AR Hakim menyebutkan, kekosongan stok masker ditempatnya berada sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. “Malah ada yang sampai meninggalkan nomor kontak agar bisa mendapatkan masker dari kita,” ujarnya.

Ahmad mengatakan, kekosongan stok masker ini memang sudah terjadi dari tingkat distributor hingga ke apotek. Dia sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti, apa penyebab dari kosongnya stok masker tersebut. “Mungkin karena permintaannya yang tinggi. Makanya di distributor pun kosong,” terangnya.

Reporter: Saut Hutasoit
Redaktur: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles