Medan, MISTAR.ID
Dukungan kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan untuk maju menjadi calon presiden (Capres) RI pada pemilu 2024 mendatang dideklarasikan di Medan.
Hal ini ditandai dengan deklarasi Sahabat Luhut For Presiden RI 2024, Kamis (28/10/21).
Mereka mendukung Menko Marves ini untuk maju menjadi calon Presiden di Pilpres 2024.
Ketua Sahabat Luhut For Presiden RI 2024, Toni Togatorop mengatakan, setelah melihat jejak rekam Luhut di pemerintahan Jokowi, mereka kagum dengan beberapa kebijakan dan pendekatan persuasif yang dilakukan Luhut di masyarakat.
Baca juga:Luhut Panjaitan Masuk Laporan Skandal Pajak Pandora Papers
“Bahwa Luhut Binsar Panjaitan (LBP) putra terbaik di bangsa ini harus kita dukung,” ucapnya kepada wartawan.
Toni mengaku tidak mendapatkan restu dari Luhut untuk deklarasi ini. Namun begitu, mereka ingin menyuarakan dukungan dan mengajak masyarakat agar mendukung Luhut di Pilpres 2024.
“Dan beliau tidak tahu terkait deklarasi ini. Tapi kami mau mengajak rakyat menyuarakan seperti suara kami. Dukungan akan diserahkan ke beliau dalam waktu dekat,” urainya.
Baca juga:Tiba di Polda Metro, Luhut Siap Jalani Pemeriksaan Tentang Laporannya ke Haris-Fatia
Koordinator Deklarasi, Luhut Hamonangan Marbun menambahkan munculnya deklarasi ini merupakan hasil serangkaian diskusi informal dan spontanitas di warkop – warkop di Kota Medan. Dalam deklarasi itu, Sahabat Luhut For Presiden saling bergantian membacakan hasil kinerja Presiden Jokowi.
“Kenapa kami harus sampaikan hasil capaian kinerja Presiden Jokowi, kami harap apa yang telah dilakukan Jokowi itu bisa semakin baik ke depannya. Maka Luhut Binsar Panjaitan dianggap sosok Presiden RI Tahun 2024 yang tepat untuk melanjutkan pembangunan Indonesia Tahun 2024 – 2029,” ucapnya.
Menurutnya alasan mendukung Luhut Binsar Pandjaitan untuk maju dalam Pilpres karena memiliki rekam jejak kepribadian, keteladanan, kepemimpinan, kepedulian sosial, pendidikan, pengalaman, prestasi kerja dan jejaring di tingkat lokal, nasional dan internasional. (Iskandar/hm06).
