12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Kolaborasi Pemko Medan Berbuah Manis, Normalisasi Sungai Bedera Dimulai

Medan, MISTAR.ID

Kolaborasi yang dikembangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution berbuah manis. Normalisasi Sungai Bedera yang merupakan salah satu upaya menangani banjir di Medan segera dimulai.

Hal ini tidak terlepas dari gigihnya Bobby menjalin ikatan kolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Bappeda Medan Benny Iskandar mengatakan, kolaborasi yang dijalin wali kota dengan Kementerian PUPR telah membuahkan hasil. Normalisasi Sungai Bedera menjadi program bersama Pemko Medan dengan Kementerian PUPR.

Baca Juga:Pemko Medan Fokus Penataan Sungai

“Penetapan lokasi normalisasi Sungai Bedera sudah dilakukan, kemudian akan dilanjutkan dengan appraisal atau penilaian. Sedangkan untuk konstruksi sudah dianggarkan oleh Kementerian PUPR melalui BWSS II,” kata Benny di Kantor Wali Kota, Kamis (6/1/22).

Adapun normalisasi Sungai Bedera ini meliputi wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Di Medan, terang Benny Iskandar, dimulai dari aliran di kawasan Jalan Gatot Suboroto sampai pertemuan dengan tol Jalan Asrama. Sedang di Deli Serdang dari pertemuan dengan jalan tol itu ke arah hilir sepanjang 1 km.

Dijelaskan Benny, untuk pembebasan lahan di wilayah Medan, Pemko Medan menganggarkan Rp45 miliar, namun masih ada kekurangan dari total anggaran Rp75 miliar. Sedangkan untuk wilayah Deli Serdang diperkirakan membutuhkan anggaran pembebasan lahan sebesar lebih kurang Rp11 miliar.

“Inilah masih kita minta kepada BWSS untuk menambah anggaran pembebasan lahan. Dan itu sudah disanggupi BWSS. Kita optimis pada tahun 2022 proses pengadaan lahan sekaligus pembangunan fisik sudah bisa dimulai dan diselesaikan,” jelas Benny.

Baca Juga:Hujan Deras, Rumah Anggota DPRD Medan Terendam Banjir

Benny Iskandar menyebutkan, normalisasi Sungai Bedera ini akan mereduksi banjir sekitar kawasan Perumnas Helvetia dan Kawasan Helvetia Pantai Timur dan Barat sampai ke Jalan Amal Luhur dan sekitarnya.

Kegigihan Bobby mengembangkan kolaborasi, baik dengan pemerintah pusat maupun pemkab/pemko menuai pujian dari masyarakat, termasuk dari kalangan akademisi. Beberapa waktu lalu, Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Prof Dr R Hamdani Harahap menilai kolaborasi adalah langkah tepat dalam penanganan banjir.

“Banjir adalah masalah antar kabupaten/kota. Begitu juga dengan masalah Sungai Bedera. Selain mendorong wilayah lain seperti Deli Serdang untuk ikut bersama melakukan normalisasi, harus juga koordinasi dengan BWSS. Dan Bobby Nasution memiliki kapasitas untuk itu. Semua kementerian baik di pusat maupun provinsi mendukung langkah kerja Pak Bobby,” kata Hamdani

Dia berharap normalisasi ini dilakukan dengan berlandaskan analisis yang dalam hingga hasilnya dapat bertahan dalam waktu jangka panjang. (rahmad/hm12)

Related Articles

Latest Articles