10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Kematian Aktivis Walhi Sumut Dugaan Kecelakaan Tunggal Menguat

Medan | Mistar
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengung­kap penyebab kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga advokat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Golfrid Siregar.

“Dugaan kita korban ini mengalami laka tunggal,” kata Kapolda Sumut,Irjen Pol.Agus Andrianto saat konferensi pers di Mapolda Sumut,Jumat (11/10/19).

Ia menyebutkan, dugaan tersebut berdasarkan hasil pe­nyelidikan dari sejumlah saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Dari hasil tersebut mengin­dikasikan bahwa korban murni mengalami kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sa­tuan Lalu Lintas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihatini mengatakan, dari analisis yang dilakukan, pihaknya mene­mukan sejumlah bukti yang memperkuat bahwa korban mengalami laka lantas.

Ia menjelaskan, ditemukan luka pada korban yakni di mulut, telinga dan di hidung yang mengeluarkan darah. Selain itu, juga terdapat lebam pada pipi sebelah kanan, mata se­be­lah kanan, luka lecet pada jari kaki atas sebelah kanan, dan lebam pada siku sebelah kiri.

“Luka pada tubuh korban identik dengan hasil olah TKP. Selain itu juga kerusakan pada sepeda motor korban yang keseluruhan ada di bagian kanan kendaraan,” ujarnya.

Lebih lanjut, analisis dari kendaraan korban, ditemukan kerusakan pada stang sebelah kanan seperti goresan terseret.

“Termasuk knalpot bagian luar, selanjutnya lampu send kanan sepeda motor juga rusak, termasuk shock depan sebelah kanan terdapat bekas benturan,” jelasnya.

Cairan Alkohol

Polda Sumut juga mengungkapkan beberapa fakta terkait dengan kasus meninggalnya Golfrid Siregar, di antaranya ditemukan cairan alkohol dari tubuh korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumut Kombes Pol.Andi Rian mengatakan bahwa cairan alkohol di lambung korban berdasarkan keterangan dari seorang petugas medis rumah sakit.

“Petugas medis yang menangani korban mencium ada aroma alkohol dari mulut korban,” katanya saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Medan, Jumat (11/10/19).

Selain itu, juga ada ke­terangan dari teman korban yang menemani korban minum alkohol di sebuah warung. “Kami dalami ke TKP awal dan kami temukan dua saksi yang menemani korban minum sesaat sebelum ditemukan terkapar. Jadi, minumnya itu antara pukul 22.30 Wib dan 23.00 Wib. Hal ini kami kaitkan dengan hasil uji labfor yang menemukan ada cairan di lambung korban,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala La­boratorium Forensik Cabang Medan Kombes Pol. Wahyu Marsudi mengatakan bahwa hasil pemeriksaan di laboratorium terhadap barang bukti hasil autopsi, yakni jaringan dalam dari lambung dan isi lambung, positif alkohol.

“Kami lakukan pemeriksaan secara mikrodifusi de­ngan metode conway, itu masih kami temukan positif alkohol, dan ini kami periksa setelah 6 hari setelah kejadian,” katanya.

Dari hasil uji laboratorium, lanjut dia, juga didapat fakta bahwa korban mengonsumsi alkohol tidak dalam jumlah sedikit.

“Dari hasil ini, kami analisis bahwa kemungkinan besar si korban mengonsumsi alkohol dalam jumlah cukup, bisa dikatakan banyak. Karena alkohol ini ‘kan memiliki sifat volatil atau mudah menguap,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Golfrid Siregar menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Minggu. Ia sempat dikabarkan hilang sejak Rabu (2/10/19).

Awalnya, korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di fly over Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, pada Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 Wib dini hari.

Ia ditemukan oleh tukang becak yang kebetulan melintas disana. Oleh tukang becak tersebut kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati, lalu diarahkan untuk di tangani ke RSUP Haji Adam Malik.

Diberitakan sebelumnya, Golfrid Siregar menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Minggu. Ia sempat dikabarkan hilang sejak Rabu (2/10/19).

Awalnya, korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di fly over Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, pada Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 Wib dini hari.

Ia ditemukan oleh tukang becak yang kebetulan melintas di sana. Oleh tukang becak tersebut kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati, lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.

Sumber: Antara

Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles