13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Kedatangan Jokowi ke Medan Diharapkan Bisa Berdampak Baik Pada Kesejahteraan Masyarakat

Medan, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo direncanakan akan membagikan berbagai bantuan untuk warga miskin dan penarik betor. Bahkan, orang nomor satu di Indonesia itu dijadwalkan mengunjungi kawasan Medan bagian Utara yang sering dianggap sebagai daerah paling tertinggal dan tingginya angka penderita stunting.

Kujungan itu dalam rangka memperingati puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang dilaksanakan di Medan.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi II DPRD Medan Syaiful Ramadhan mengatakan, hampir seluruh masyarakat Medan menaruh harapan lebih terhadap Presiden Jokowi. Terlebih, kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut dalam rangka peringatan Harganas.

Baca Juga:Presiden Jokowi Beserta Ibu Negara Iriana Tiba di Medan

“Setidaknya kedatangan Presiden Jokowi ke Medan bisa berdampak dari sisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya sekadar kunjungan biasa,” ucapnya, Rabu (6/7/22).

Syaiful menyebutkan, peringatan Harganas ke-29 yang mengusung tema ‘cegah angka stunting’ sudah tepat. Sebab, pihaknya (Komisi II DPRD Medan) terus menyoroti permasalahan tersebut.

“Kita melihat Pemko Medan sudah membentuk tim. Sampai hari ini kita terus memonitoring sudah sejauh mana pemko melalui OPD-nya menjalankan program pencegahan stunting,” tegasnya.

Angka 550 balita penderita stunting bukanlah jumlah yang sedikit. Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, seharusnya hal itu tak patut terjadi dan bisa diminimalisir.

“Kita punya anggaran yang cukup besar untuk penanganan stunting. Harusnya sedini mungkin bisa dicegah. Makanya kemarin kita suarakan di media massa agar program penanggulangan kemiskinan diperbanyak, di luar infrastruktur tentunya,” jelasnya.

Baca Juga:Presiden Jokowi Bakal Hadiri Puncak Perayaan Harganas di Kota Medan

Dijelaskan, tahun ini, pemko telah menyusun 15 program, 16 kegiatan dan 29 subkegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 30 kelurahan dengan total pagu anggaran Rp198.102.286.201, termasuk dana kelurahan Rp1.905.246.381.

Khusus untuk 550 balita penderita stunting yang saat ini terdapat pada 20 kecamatan, telah ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp14.878.011.827.

“Anggaran tersebut cukup besar dan memiliki impact yang bagus kalau dijalankan dengan serius. Yang kita herankan, kenapa anggaran yang begitu besar masih ada juga stunting di Medan. Patut kita pertanyakan kinerja Kadis Kesehatan,” sebutnya.

Baca Juga:Ratusan Mahasiswa di Kota Medan Tolak Presiden Jokowi 3 Periode

Dipaparkannya, Dinas Kesehatan Medan memiliki anggaran sekitar Rp13 miliar untuk menjalankan program pemberian makanan tambahan. Dana sebesar itu jika dikonversikan ke dalam program penanganan stunting, maka akan cepat teratasi semua permasalahan tersebut.

“Persoalan stunting ini bukan hanya sekadar gizi, tapi dari berbagai aspek yang harus didorong. Itu lah harapan kita agar program-program penanggulangan kemiskinan itu ditambah anggarannya,” tandas Ketua Fraksi PKS DPRD Medan itu. (rahmad/hm12)

Related Articles

Latest Articles