8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Jusuf Kalla Tepis Menag Yaqut Soal Kemenag Hadiah untuk NU

Medan, MISTAR.ID

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Mesjid Indonesia merespons pernyataan Menteri Agama (Menag) Yakut Cholil Qoumas, yang menyebutkan Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah khusus dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan untuk umat Islam secara umum.

“Itu bukan hadiah,” kata Jusuf Kalla usai melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Sumatera Utara Masa Bhakti Tahun 2021-2026 di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan, Senin (25/10/21).

Menurut Kalla, Kemenag bukanlah hadiah hanya untuk NU saja, tetapi untuk seluruh agama di Indonesia.

Indonesia adalah negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga Kemenag wajib untuk mengayomi seluruh agama di Indonesia.

Baca Juga:Umroh Dibuka Kembali, Kemenag Siantar Masih Menunggu Surat Edaran

“Itu adalah keharusan karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga semua agama sangat penting untuk diayomi. Jadi bukan hanya untuk NU, tapi semua agama, semua organisasi keagamaan itu diayomi oleh pemerintah lewat Kemenag,” tegas Kalla lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Agama Yaqut menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/21).

Mulanya, Yaqut menceritakan perbincangannya dengan sejumlah staf Kemenag tentang tagline Kemenag yang berbunyi “Ikhlas Beramal”. Menurut Yaqut, tagline tersebut kurang cocok.

Baca Juga:Kemenag: Calon Haji Harus Proaktif Ikuti Vaksinasi

Perbincangan tentang tagline tersebut dengan para stafnya lantas berujung pada perdebatan asal-usul Kemenag.

Yaqut mengatakan, salah satu stafnya berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk umat islam di Indonesia.

“Karena waktu itukan perdebatannya bergeser ke Kementerian ini adalah Kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam, karena Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk umat Islam,” kata Yaqut.

“Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU (Nahdlatul Ulama). Bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU,” tutur politisi PKB itu.(iskandar/hm10)

Related Articles

Latest Articles