17.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Investasi di Sumut Meningkat Tajam Pada Triwulan III

Medan, MISTAR.ID

Kabar gembira bagi masyarakat wilayah Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, rencana investasi yang ditetapkan di triwulan III 2020 di Sumut meningkat tajam. Namun mayoritas proyek baru akan dimulai pada 2021 dan 2022.

“Beberapa proyek yang direncanakan akan dimulai pada Semester II 2020 adalah Jalan Tol Indrapura Seksi 1 (Rp1,98 triliun), Jaringan Pipa Regional Medan-Binjai-Deli Serdang (Rp0,49 triliun), dan Living Plaza Cemara Asri Medan (Rp0,36 triliun),” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Wiwiek Sisto Widayat dalam pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis, Rabu (4/11/20).

Ia mengatakan, ekonomi pada Triwulan III sudah mulai membaik. Namun belum mencapai level pra Covid-19. Rata-rata kegiatan ekonomi September 2020 masih berkisar 90 persen dari level Februari 2020.

Baca Juga:Perekonomian Sumut Mulai Pulih Meski Masih Terbatas

Ia mengatakan, mobilitas cenderung melandai pada September dipengaruhi penerapan PSBB. Di sisi lain, konsumsi terpantau mulai membaik meski masih terkontraksi. Investasi juga terpantau mulai pulih ditopang oleh investasi bangunan. “Dari sisi ekspor juga mulai menunjukan pemulihan ditopang ekspor non migas. Hasil analisa Big Data Bank Indonesia juga menunjukan Job Vacancy mulai membaik ditopang pemulihan pada sektor Transkom, Jasa Keuangan dan PHR,” ujarnya.

Konsumsi RT juga mulai pulih ditopang oleh perbaikan pendapatan sejalan dengan kembali bekerjanya tenaga kerja terdampak. Pada masa adaptasi kebiasaan baru, beberapa perusahaan kembali beroperasi, terutama pada sektor perhotelan. Perbaikan konsumsi rumah tangga juga turut ditopang oleh pencairan insentif dari program kartu pra kerja. “Perbaikan konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2020 terindikasi juga oleh beberapa indikator dari global mobility report, produksi dan konsumsi rokok, penggunaan jalan tol, konsumsi listrik dan penghasilan saat ini,” jelasnya.

Dalam kegiatan yang sama, salah satu pembicara Choky Sitohang, CEO dari CHOSSI (Choky Sitohang Speaking Incorporation) menuturkan, menjadi seorang jurnalis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain memahami isu atau materi liputan, hal penting lainnya yang harus dimiliki seorang jurnalis adalah kemampuan berbicara dan menjaga penampilan agar narasumber bisa lebih nyaman saat diwawancarai.

Baca Juga:Sumut Tawarkan Tujuh Investasi Potensial

“Belajar public speaking tidak mengenal usia. Karena hal tersebut adalah soft skill yang bisa terus digali. Hal yang harus dikuasai ada tiga, atau disebut 3V Communication. Ada verbal atau diksi, materi atau what we say. Selanjutnya, voice atau kemampuan berbicara dan visual atau penampilan,” terangnya.

Menurut Choky, jika dipersentasikan seberapa penting tiga hal tersebut, maka untuk kemampuan verbal dibutuhkan 7 persen saja. Kemudian voice 38 persen dan paling penting adalah visual sebanyak 55 persen. “Kenapa penampilan? Karena jaga mood narasumber itu sangat penting. Body language itu apalagi untuk jurnalis sangat dibutuhkan. Bukan untuk genit yah menjaga penampilan, tapi juga to represent who you are,” jelas pria yang juga pernah menjadi jurnalis itu.

Di samping itu, jika ingin sukses saat public speaking dan presentasi, dibutuhkan fokus dan juga penguasaan isu dan kemampuan menjelaskannya. Hal ini dibutuhkan agar membuat percaya diri tumbuh. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles