10.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Hardiknas 2022 Jadi Momentum Perbaikan Nasib Guru Honorer di Medan

Medan, MISTAR.ID

Meski dicap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, para guru terutama guru honorer sampai saat ini belum mendapatkan kesejahteraan yang layak. Betapa tidak, sekitar 3.000-an lebih guru honor di Sekolah Dasar Negeri dan SMPN di Kota Medan masih memperoleh gaji di bawah Upah Minimum Kota (UMK), berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Bahkan, ada yang menerima Rp400 ribu sebulannya.

Untuk itu, momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap tanggal 2 Mei pun diharapkan dapat membawa kesejahteraan terhadap para tenaga pendidik tersebut.

“Selain melakukan evaluasi mutu pendidikan, pemerintah juga harus memikirkan nasib tenaga pendidik, terutama para guru yang masih berstatus honorer,” tegas anggota Komisi III DPRD Medan Dhiyaul Hayati, Selasa (3/5/22).

Baca juga: 3.638 Guru Honorer Peroleh Apresiasi BUMN dari BNI

Dhiyaul mengatakan, dengan penghasilan kecil guru honorer sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal, guru merupakan ujung tombak pendidikan untuk mencerdaskan bangsa.

“Bagaimana mungkin kita mengharapkan mereka (guru honorer) fokus untuk mendidik anak bangsa dengan upah yang di bawah standar. Harus diiingat, guru honorer juga berjasa dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional,” ucapnya.

Dhiyaul menyebut, tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa tidak diimbangi dengan prioritas anggaran untuk kesejahteraan para guru.

“Kelayakan upah guru harus dicari solusinya. Dalam hal ini, Pemko Medan harus memiliki kebijakan. Mereka layak mendapatkan upah sesuai UMK,” ungkapnya.

Baca juga: Nadiem: 100.000 Guru Honorer Segera Diangkat Jadi PPPK

Ke depannya, Dhiyaul mengaku akan terus memperjuangkan nasib para guru honor agar sesuai UMK.

“Kita akan memperjuangkan nasib para guru honor sampai ditampung pada APBD Kota Medan Tahun Anggaran 2023,” pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. (rahmad/hm09)

Related Articles

Latest Articles