15.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Edy Rahmayadi Terkesan dengan Anak Kembar Tuna Netra Hafal A-Qur’an

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi terkesan dengan kemampuan dua anak kembar tunanetra yang sudah menghafal Al-Qur’an di usia sembilan tahun. Keterbatasan yang ada pada kedua anak ini tidak menghalangi mereka untuk menghafal Al-Qur’an.

Anak kembar ini adalah Rahmad Revano (Revan) dan Rahmad Revino (Revin), putra dari Maryadi dan Nevi. Keduanya sudah mulai menghafal Al-Qur’an sejak usia delapan tahun, didampingi orang tuanya sendiri dan berhasil menghafal kitab suci ini setahun kemudian.

Di Masjid Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Jumat (24/12/2021) saat acara Miracle of Al-Qur’an Roadshow Hafiz Revan dan Revin, Gubernur Edy Rahmayadi mengungkapkan sangat terkesan pada kedua anak kembar ini. Dia berharap banyaknya penghafal Al-Qur’an akan membawa keberkahan di Sumut.

Baca Juga: Gubernur Sumut Minta Pengurus Baru IDI Sumut Bantu Penanganan Pandemi

“Dengan keterbatasan yang mereka miliki mampu menghafal Alquran, saya sangat terkesan. Bayangkan, dengan keterbatasan penglihatan saja bisa menghafal Al-Qur’an, harusnya bisa lebih banyak anak-anak kita penghafal Al-Qur’an, ini akan membawa berkah kepada Sumut,” kata Edy Rahmayadi yang dinobatkan sebagai ‘Ayah Hafiz Sumut’ di acara tersebut.

Edy berharap penghafal Al-Qur’an tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dengan begitu, anak-anak penghafal Al-Qur’an akan mampu mengaplikasikan Al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini tentu tugas ustaz dan juga orang tua agar mereka tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga mengerti makna yang mereka hafal,” terang Edy.

Baca Juga: Sumut Raih Tiga Besar STQ Nasional XXVI

Menurut keterangan Elvy, ibu Revan dan Revin, kedua anaknya menghafal Al-Qur’an dengan mendengar lantunan ayat suci dari speaker Al-Qur’an karena sempat ditolak di pesantren hafiz. Di dampingi orang tuanya, selama satu tahun kedua anak ini berhasil menyelesaikan hafalannya.

“Baca braille mereka belum bisa, jadi metodenya dengan mendengar lewat speaker Al-Qur’an, satu  minggu satu surat, Alhamdulillah, satu tahun berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an,” kata Elvy.

Elvy berharap kepada orang tua yang memiliki anak disabilitas tidak putus asa, karena setiap anak memiliki kelebihan masing-masing. Dengan bimbingan dari orang tua, potensi dan bakat anak bisa berkembang.

“Orang tua tentu sangat berpengaruh besar dalam tumbuh kembang anak, mereka punya potensi masing-masing terutama yang berkebutuhan khusus baik itu fisik, mental, sosial maupun emosional,” tambah Elvy. (anita/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles