8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

DPRD Medan Soroti Rendahnya Realisasi Anggaran Dinas Pariwisata

Medan, MISTAR.ID

Serapan APBD Kota Medan tahun 2022 di Dinas Pariwisata Kota Medan terbilang masih sangat rendah, dan jauh dari harapan. Per triwulan kedua tahun 2022 atau hingga akhir Juni 2022, serapan anggaran dinas pariwisata hanya 27,90 persen.

Pasalnya, dari total anggaran tahun 2022 senilai Rp28.207.489.670, Dinas Pariwisata Kota Medan hanya mampu menyerap anggaran sebesar Rp7.870.309.680.

Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi III DPRD Medan dengan Dinas Pariwisata Kota Medan di gedung DPRD Kota Medan, Senin (4/7/22).

Menanggapi laporan tersebut, ketua komisi III yang sekaligus pemimpin rapat, Afif Abdillah beserta para anggota komisi yang hadir dalam rapat seperti, Mulia Syahputra Nasution, Dhiyaul Hayati, Irwansyah dan Sahat Simbolon mengaku, miris dengan capaian tersebut.

Baca Juga:DPRD Medan Ingatkan DMPTSP Agar Tidak Biarkan Holywings Beroperasi

“Sudah lewat triwulan kedua Pak, tapi serapan anggaran kita bahkan belum sampai 30 persen. Bagaimana pariwisata kita bisa bangkit kalau seperti ini,” ketus Afif kepada Kadis Pariwisata Kota Medan H Agus Suriyono yang hadir dalam rapat itu.

Dikatakan Afif, selain punya PR untuk mengejar target realisasi anggaran, komisi III juga meminta Dispar Kota Medan untuk punya berbagai terobosan dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan.

Sementara, anggota Komisi III Dhiyaul Hayati berharap, agar seluruh program di Dispar Kota Medan bukan hanya program-program seremonial.

Pasalnya, banyak kegiatan di dinas pariwisata yang dinilai hanya seremonial, namun tidak memberikan dampak apapun dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan.

Baca Juga:DPRD Medan Soroti Kinerja Dinkes Soal Pengelolaan Rumah Sakit dan Puskesmas

“Anggaran habis, tapi outputnya tidak ada dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Harusnya anggaran yang dikeluarkan sejalan dengan meningkatnya pariwisata di Kota Medan. Tapi yang kita lihat, banyak kegiatan di dinas pariwisata hanya seremonial,” ujarnya.

Dhiyaul juga mengingatkan, agar dinas pariwisata dapat membangkitkan ekonomi kreatif di Kota Medan. Pasalnya, banyak pelaku ekonomi kreatif yang merasa ditelantarkan oleh pemerintah.

Sedangkan, Mulia Syahputra Nasution mempertanyakan adanya program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata.

Baca Juga:DPRD Medan Minta BPJS Kesehatan Lakukan Sosialisasi Massif Penggunaan KTP Sebagai Syarat Berobat

“Apa bentuk kegiatannya? Di dalamnya ada belanja jasa kontribusi asosiasi. Total DPA program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata Rp1.227.640.000. Sayangnya, anggaran ini juga belum bisa berjalan maksimal,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Pariwisata Kota Medan H Agus Suriyono mengakui masih rendahnya realisasi anggaran tersebut.

Sebenarnya, pihaknya memiliki target kegiatan 40 persen sampai akhir triwulan kedua, namun faktanya realisasi hanya tercapai 27,9 persen.

Baca Juga:DPRD Medan Harap Poldasu Tertibkan 20 Lokasi Judi Lain yang Belum Tersentuh

“Banyak kegiatan besar yang tidak kami lakukan. Lalu, ada kegiatan besar yang tidak direalisasikan karena tidak biasa dilaksanakan, misalnya PRSU yang belum bisa direalisasikan di triwulan kedua,” katanya.

Agus juga mengaku, pihaknya terus berusaha untuk mengikuti rincian alur kas yang ditetapkan.

“Ada kegiatan yang tidak dilakukan di triwulan pertama dan kedua, maka akan kami lakukan di triwulan ketiga dan keempat. Misalnya, seperti Medan Heritage Fun Bike, ini tidak bisa kami lakukan karena keterbatasan pagu anggaran,” sebutnya.(rahmad/hm10)

Related Articles

Latest Articles