7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Ditangguhkan Arab Saudi, Calon Jamaah Umroh Sumut Harap Jadwal Ulang

Medan, MISTAR.ID

Pasca penutupan sementara kedatangan warga asing oleh kerajaan Arab Saudi akibat virus korona, puluhan calon jemaah umroh dan biro perjalanan masih berharap penjadwalan ulang.

Saat ditemui di toko Syifa Jalan DI Panjaitan Medan, Jumat (28/2/20), seorang jemaah umroh yang gagal berangkat Yusrinda (58) asal Payakumbuh, Sumatera Barat, mengaku berangkat bersama keluarga besarnya Asnir Hasyim, abangnya yang merupakan pemilik toko Syifa. “Kami lima bersaudara, tinggal saya yang belum pernah (ke tanah suci),” kata Yusrinda.

Ibu empat orang anak ini mengaku telah 20 hari berada di Medan. Ini dikarenakan aturan bahwa setiap calon jamaah yang akan berangkat ke tanah suci harus disuntik vaksin 15 hari sebelum keberangkatan. Ia pun menginap di rumah abangnya itu.

“Jadinya sekalian saja ke Medan untuk suntik, karena berangkat pun dari Medan,” katanya.

Dari kampung halaman, adik Asnir Hasyim sudah ditepungtawari oleh para kerabat dan tetangga. Namun ia tak menyangka kalau keberangkatannya mesti tertunda. Namun, ia masih berharap bisa ke tanah suci.

“Kita tunggulah,” ungkapnya.

Selain Yusrinda, ada juga keponakannya Yenni Harianti yang rencananya berangkat ke tanah suci bersama keempat anaknya. Yenni mengaku tidak berencana menarik kembali ongkos umroh yang telah dibayar ke biro perjalanan Jejak Umroh Jalan SM Raja Medan.

“Gak ada rencana (refund) kita tunggu saja, mungkin ini yang terbaik dari Allah,” ungkapnya.

Sedangkan Biro perjalanan Jejak Umroh di Jalan Sisingamangaraja Medan berharap pemerintah memberikan solusi terbaik kepada biro perjalanan umroh yang tertunda memberangkatkan calon jamaahnya menyusul penutupan sementara kedatangan warga asing ke Arab Saudi. Biro Jejak Umroh ini punya 106 calon jamaah umrah yang rencananya diberangkatkan pada Minggu (1/3) melalui Bandara Internasional Kualanamu.

Direktur Travel Jejak Umroh Rudi Satria mengatakan, 106 calon jamaah umroh ini setidaknya berasal dari 3 provinsi diantaranya Aceh, Sumatera Barat dan tentunya Sumatera Utara. Namun hampir separuhnya berasal dari Aceh. “Ada juga yang dari Solo. Keluarganya dari Simeulue, tapi dia kuliah di Solo, mau berangkat dari Medan,” kata dia.

Informasi tentang penutupan sementara kedatangan warga asing oleh Kerajaan Arab Saudi yang baru diterima Kamis (27/2) menyebabkan tidak sedikit jamaah yang dari luar kota sudah berdatangan ke Medan. Meski disaat yang bersamaan mereka langsung menginformasikan prihal penundaan keberangkatan namun tidak sedikit yang sudah terlanjur berangkat.

“Sudah ada yang datang ke kantor, menangis, segala macam sudah diupayakan untuk ke Baitullah. Tapi ya kita sampaikan faktanya apa adanya, syukur jamaah bisa menerima karena ini bencana,” jelasnya.

Sejauh ini akunya belum ada calon jamaah yang menuntut pengembalian dana (refund) karena keberangkatan yang seharusnya pada 1 Maret tertunda sampai waktu yang belum ditentukan. “Batas waktu berangkat kita sampai tanggal 11 (Maret). Kita berharap bisa direschedule semua. Baik itu tiket, visa, biaya di sana, hotel, makanya berharap bisa direshcedule, jangan ada yang dirugikanlah semua,” jelasnya.

Apabila tidak bisa dijadwalkan ulang, maka hampir dipastikan semua pihak baik biro maupun jamaah jadi merugi karena asuransi tidak mengkover pembatalan keberangkatan selain karena sebab sakit dan mati.

Editor: Saut

Editor: Edrin

Related Articles

Latest Articles