Medan, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) akan mengusulkan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang dinonaktifkan tahun 2020 diaktifkan kembali. Hal ini merespon permintaan dari DPRD Sumut terkait kepesertaan 240.000 PBI yang dinonaktifkan.
Kepala Dinkes Sumut drg Ismail Lubis mengaku memang sudah mendapat informasi bahwa ada 240 ribu kepesertaan PBI yang dibiayai oleh APBD Pemprov Sumut. Namun, karena kekurangan anggaran maka hanya 180 ribu yang ditanggung. “Ya, kita sudah menerima informasi ini,” sebut dia kepada wartawan, Selasa (5/10/21).
Akan tetapi, sambung dia, Pemprov Sumut menyediakan pendanaan untuk yang tidak teregister sebagai penerima BPJS Kesehatan dan menyiapkan ada 15 rumah sakit yang bekerja sama untuk ini. “Orang-orang yang tidak punya kartu BPJS Kesehatan atau ada yang dinonaktifkan akan dicover dengan pembiayaan yang non register. Pertama-tama awalnya ada tiga rumah sakit, sekarang sudah ada 15 rumah sakit yang kerjasama,” kata Ismail.
Baca Juga:BPJS Kesehatan Perluas Tagihan Autodebit pada Peserta yang Menunggak
Ismail Lubis juga berjanji tahun 2022 akan mengupayakan kepesertaan PBI BPJS Pemprov Sumut akan diaktifkan kembali dengan menyesuaikan keuangan. “Saya akan berupaya sesuai keuangan Pemprov Sumut. Saya selaku yang diamanahkan ini sebagai tupoksi saya, akan mengusulkan ini agar tercover kembali yang dibiayai oleh Pemprovsu,” sebutnya.
Diketahui, DPRD Sumut meminta Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) mengaktifkan kembali kepesertaan 280.000 penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang dinonaktifkan tahun 2020 oleh Pemprovsu. Hal ini dikatakan anggota DPRD Sumut Jumadi, Rabu (29/9/21)
Menurut Jumadi, ada beberapa alasan mengaktifkan kembali kepesertaan BPI BPJS Kesehatan, di antaranya selama masa pandemi Covid-19, terjadi penambahan sangat signifikan masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan dan peningkatan angka kemiskinan di Sumut. (saut/hm12)
