11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Dinilai Mengancam Pemukiman Warga, Pembangunan di Kawasan Pelabuhan Dikecam

Belawan, MISTAR.ID

PT Pelindo 1 kembali melakukan pembangunan di kawasan pelabuhan. Kali ini, dilaksanakan pembangunan penumpukan dan tangki timbun. Namun, pembangunan tersebut dinilai mengancam pemukiman masyarakat Medan Utara, khususnya Kecamatan Medan Belawan sekitarnya.

Pantauan  wartawan di lapangan, pembangunan tersebut menutup sebagian aliran pasang surut pasang rob di daerah Kelurahan Belawan 1. Selain itu, lokasi yang ditimbun Pelindo 1 berhubungan langsung dengan areal alur lintas sandar kapal ke dermaga, yang kemudian berhubungan dengan sisi alur lintas kapal yang lanjut ke daerah lampu 1.

Disinyalir, akibat penimbunan proyek Pelindo1 tersebut menambah tingginya air laut saat pasang rob. Sebelumnya, pasang rob yang merendam ribuan rumah masyarakat Belawan sekitarnya merebak hingga ke Kelurahan Labuhan Deli dan Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Baca Juga:PT Pelindo 1 Berbagi Sembako Kepada Warga Belawan

Masyarakat luas juga menuding pasang laut yang menggenangi perkampungan warga disebabkan maraknya penimbunan di wilayah resapan air, paluh, dan penimbunan laut yang dijadikan daratan.

“Selama ini, daerah sini (Kelurahan Paya Pasir) tidak pernah digenangi air pasang laut, tapi sekarang kampung kami diserang banjir pasang laut, kabarnya akibat pembangunan penimbunan di daerah Belawan,” kata ibu beranak 3, Hasah (39), Sabtu (10/10/20).

Selain itu, penimbunan proyek Pelindo1 menggunakan pasir sisa pengerukan proyek reklamasi perluasan Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK). Peruntukan pasir laut tersebutpun dipertanyakan berbagai kalangan.

Pemuka masyarakat Kelurahan Bagan Deli sekaligus Penasehat Aliansi Wartawan Medan Utara Johari di ruang kerjanya, mengaku khawatir akan dampak lingkungan akibat penimbunan yang dilakukan perusahaan PT Pelindo I. Menurut Johari, debit air laut akan makin tinggi di daerah tersebut dan akan menambah keluhan masyarakat luas khususnya Belawan.

“Soal peruntukan pasir laut itu nanti kita bahas, sekarang ini saya sangat khawatir dengan tingginya air laut. Sekarang ini aja tinggi air laut saat pasang genangi perkampungan penduduk khususnya di Belawan, tinggi air sudah mencapai lutut orang dewasa. Dengan penimbunan yang dilakukan pihak Pelindo1 sekarang ini, tentunya memperburuk keadaan lingkungan, bisa-bisa tinggi air yang serang perkampungan penduduk mencapai batas pinggang. Oleh karenanya, kita harapkan Pelindo 1 memperhatikan ini dengan pengkajian yang melibatkan pemuka-pemuka masyarakat. Kita semua tentunya tidak inginkan masyarakat luas marah dengan bahasanya,” ucap Johari.

Baca Juga:Belasan Pegawai PT Pelindo I Belawan Terinfeksi Covid-19

Sementara, Direktur utama PT Pelindo1 melalui Humas Fiona Sari Utami ketika dikonfirmasi  wartawan melalui pesan WhatsApp menyebutkan, pembangunan Pelindo1 Cabang Belawan merupakan master plan Pelabuhan Belawan. “Program ini merupakan bagian master plan Pelabuhan Belawan dalam melakukan pengembangan pelabuhan yang nantinya akan digunakan sebagai lapangan penumpukan dan tangki timbun,” sebutnya.

Lokasi penimbunan bukan bagian dari alur Pelabuhan Belawan, namun perluasan lapangan penumpukan dan tangki timbun. Pekerjaan ini telah memperhatikan dari seluruh aspek pengelolaan lingkungan. Program ini dikemas dalam program penataaan Pelabuhan Belawan.

“Semua izin ataupun dokumen pendukung, sudah dilengkapi. Sebagai catatan, bahwa program-program dikerjakan di atas lahan HPL Pelindo I yang merupakan lahan konsesi yang oleh pemerintah diserahkan ke PT Pelindo I sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP), sesuai amanat UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,” sebut  Fiona.(kamaluddin/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles