6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Dinas TPH Sumut Latih Petani Membuat Pupuk Organik

Medan, MISTAR.ID

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatera Utara (Sumut) melalui Bidang Penyuluhan memberikan pelatihan pada petani di kabupaten/kota untuk membuat pupuk organik.

Setelah Simalungun dan Asahan, giliran ratusan petani Dusun 3 Pasar Baru Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang digelar pihak Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Kamis (24/11/22).

“Pelatihan ini dilakukan agar para petani pangan dan hortikultura bisa memanfaatkan bahan-bahan alam di sekitar tempat tinggal kita,” ungkap Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Hj Lusyantini.

Baca juga:HKTI Taput Launching Pupuk Organik Cair

Ia menyatakan, pupuk kompos dibutuhkan petani untuk mengatasi minimnya ketersediaan pupuk berbahan kimia yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Apalagi, pemanfaatan kompos akan menghasilkan produk pertanian lebih sehat untuk dikonsumsi.

“Lebih penting lagi, kompos akan membuat pengeluaran para petani dalam melakukan usahatani lebih sedikit,” paparnya.

Lusyantini menyatakan, pupuk organik seperti kompos bakal memulihkan lahan pertanaman yang selama ini telah jenuh akibat penggunaan pupuk pabrikan.

“Puluhan tahun pupuk berbahan kimia digunakan petani membuat tingkat kesuburan lahan pertanaman menjadi berkurang, dan berdampak pada produktivitas yang semakin menurun,” sebut Lusyantini.

Pihaknya mengklaim sejak beberapa tahun terakhir telah melakukan sosialisasi penggunaan pupuk organik pada lahan pertanaman petani. Namun, keterbatasan pupuk pabrikan sejak beberapa tahun terakhir, menjadi momen bagi petani untuk kembali memanfaatkan bahan alami demi kelangsungan pertanamannya.

“Berbagai upaya terus kita lakukan agar petani bisa tetap bertanam dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” tegas Lusyantini.

Ia menambahkan, salah satu yang gencar disosialisasikan seperti elisitor Biosaka. Memanfaatkan rerumputan atau pun dedaunan yang sehat, Biosaka mampu menjadi alternatif bagi para petani untuk menyuburkan pertanamannya.

“Biosaka bukan pupuk, apalagi enzim, karena mampu menggugah lahan tanaman agar maksimal menyerap unsur hara sehingga tanaman tumbuh lebih baik,” tuturnya.

Diakuinya, kegiatan pelatihan pembuatan kompos yang digelar di tiga kabupaten, masih tergolong minim untuk membekali para petani agar tidak lagi bergantung pada pupuk pabrikan. Diharapkan, para peserta yang berkesempatan mengikuti pelatihan ini bisa membagi pengetahuannya kepada petani lainnya.

“Kita berupaya memperbanyak kegiatan pelatihan seperti ini di tahun 2023,” sebutnya.

Sementara, Anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Binjai-Langkat, Hendro Susanto, mengapresiasi upaya yang dilakukan pihak Dinas TPH Sumut menggelar pelatihan pembuatan pupuk kompos.

“Di saat petani pangan dan hortikultura kesulitan mendapatkan pupuk berbahan kimia, kawan kawan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara hadir memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos,” puji politisi dari Fraksi PKS ini.

Baca juga:Ketua PKK Pakpak Bharat Salurkan Bantuan Pupuk Organik

Menurutnya, kegiatan yang tepat sasaran ini harus diperbanyak di masa mendatang, demi membantu petani dalam melakukan usaha tani.

“Dengan memanfaatkan bahan-bahan alam di sekitar tempat tinggal untuk dijadikan pupuk, pengeluaran petani juga akan semakin sedikit, sehingga akan menambah penghasilan keluarga saat panen,” ujar Hendro.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas TPH Sumut, Sutarman, melaporkan, kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk menjadikan para petani mandiri pupuk dan pestisida karena bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan di sekitar tempat tinggal.
“Setiap pelatihan pembuatan pupuk kompos diikuti sebanyak 150 orang petani dan Penyuluh Pertanian Lapang yang ada di setiap kabupaten itu,” urainya.

Tidak hanya kompos, kata Sutarman, para peserta juga dilatih membuat pupuk organik cair, elisitor Biosaka dan pestisida nabati. Melalui pelatihan ini, lanjutnya, para peserta tidak akan lagi kebingungan mendapatkan pupuk dan pestisida untuk pertanamannya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles