10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Cegah Omicron, Pemko Medan Perkuat Tracing dan Siapkan Isoter

Medan, MISTAR.ID

Berbagai langkah terus dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Kota Medan. Salah satunya dengan menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan untuk cepat mengecek kesehatan bagi pasien yang diduga positif Omicron serta meningkatkan 3T (tracing, treatment dan testing).

“Omicron ini penyebarannya bisa 50 kali lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya. Apalagi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Omicron pada Februari 2022. Oleh karenanya, mari kita jaga agar Omicron tidak menyebar di Kota Medan, salah satunya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.

Menanggapi itu, Dinas Kesehatan Medan langsung meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tracing cepat apabila ada warga yang ditemukan terkonfirmasi positif Covid-19. “Meskipun belum dipastikan Omicron, langsung kita periksa begitu mengetahui ada warga positif Covid-19. Kemudian kita periksa juga siapa yang kontak erat dengan yang bersangkutan, kita tidak ingin kecolongan. Selama menunggu hasil pemeriksaan keluar, warga yang positif Covid-19 dan orang-orang terdekatnya kita tracing. Mereka selanjutnya wajib menjalani isolasi,“ ungkap Kadis Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah.

Baca juga: Kemenkes Catat 748 Kasus Omicron Hingga 15 Januari 2022

Dikatakan Taufik, bahwa pihaknya juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) yang berada di eks Hotel Soechi Jalan Cirebon dan Gedung P4TK. “Kita siapkan semuanya, kedua isoter juga sudah kita siagakan. Jangan sampai 1×24 jam pasien yang positif Covid-19 tidak diisolasi, nanti malah akan semakin banyak yang harus ditracing. Kita ingin meminimalisir penyebaran dengan melakukan tracing secara cepat. Jadi, respon time kita harus lebih cepat,” kata Taufik.

Semua usaha Bobby Nasution dalam menghadang laju Covid-19 pun mendapat dukungan dari Kepala Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr dr Humairah Medina Liza Lubis. Dengan langkah tersebut, Humairah menilai Kota Medan merupakan daerah paling kuat cegah Omicron dari pada daerah lainnya.

“Pencegahan Omicron sebenarnya sama seperti kasus infeksi virus Corona sebelumnya, yaitu dengan menjalankan prokes, seperti menjaga jarak, memakai masker dengan tingkat filtrasi tinggi, mencuci tangan menggunakan sabun/ hand sanitizer, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Selain itu pemberian vaksin meskipun tidak dapat mencegah infeksi Omicron 100%, tetapi dapat mengurangi keparahan penyakit,” kata Humairah.

Baca juga: Pasien Omicron di Jakarta Bertambah Jadi 725 Orang

Dijelaskannya, penguatan tracing yang diterapkan Pemko Medan sangat tepat dilakukan, terutama kepada orang kontak erat dengan kasus probable atau dengan kasus terkonfirmasi Omicron. Dia juga menyarankan agar pada kasus konfirmasi Omicron, wawancara dilakukan sesegera mungkin dalam waktu 24 jam oleh tenaga contact tracer terhitung sejak hasil pemeriksaan laboratorium keluar (terkonfirmasi). Hal ini dilakukan untuk diidentifikasi kontak eratnya dan mengatasi penularan.

“Kasus Omicron di Indonesia paling banyak ditemukan dari kasus impor, terutama pelaku pejalanan dari Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan USA. Serta sebagian kecil dari transmisi lokal seperti kasus warga Medan yang terkonfirmasi Omicron yang didapatkan dari perjalanan Medan-Jakarta. Untuk itu saya imbau masyarakat Kota Medan, agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke lima negara tersebut,” pungkas Humairah. (rahmad/hm09)

Related Articles

Latest Articles