5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Cegah Korona, Seluruh Pintu Masuk Sumut Diperketat

Medan.MISTAR.ID

Seluruh pintu masuk ke Sumatera Utara semakin diperketat untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19 masuk ke daerah ini. Alat pendeteksi suhu tubuh dipasang di seluruh bandara dan pelabuhan, tenaga medis juga disiagakan.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan, Pri Agung AB mengatakan, setelah dua orang di Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terjangkit virus korona, penjagaan dan pengawasan di pintu-pintu masuk Sumut langsung diperketat.

“Di Bandara Kualanamu misalnya, thermoscan hanya dipasang di bagian kedatangan internasional, saat ini juga dipasang di pintu kedatangan domestik,” katanya di Medan, Selasa (3/3/20).

Alat pendeteksi suhu tubuh itu terus diawasi. Setiap penumpang yang baru turun dari pesawat dipantau intensif. Jika ada yang dicurigai terpapar korona dengan gejala suhu tubuh lebih tinggi, langsung ditempatkan dalam ruang observasi atau dibawa ke rumah sakit rujukan, dalam hal ini RS Adam Malik.

Selain di bandara, seluruh pelabuhan juga disiagakan. Alat pendeteksi suhu tubuh dipasang. Petugas KKP juga dilengkapi dengan thermoscan gun, alat pendeteksi suhu tubuh yang bisa dibawa kemana-mana. Untuk mengetahui suhu tubuh seseorang, alat tersebut tinggal ‘ditembakkan’ ke tubuh orang yang menjadi target.

“Selain alat-alat itu, yang tak kalah penting yang kami siapkan adalah sumber daya manusia. Simulasi sudah dilakukan sehingga petugas kami tahu langkah apa yang harus ditempuh jika mendapati orang dengan suspect korona,” jelasnya.

KKP juga telah menyiapkan ambulans bertekanan negatif di bandara. Ambulans ini nantinya akan digunakan untuk mengangkut orang yang dicurigai suspect korona sehingga virusnya tak menyebar keluar.

Selain itu, capsul transport atau kapsul pengangkut juga disiagakan. Kapsul pengangkut ini nantinya digunakan untuk membawa pasien yang suspect korona dari pelabuhan dan bandara ke rumah sakit rujukan. “Kita punya capsul transport bertekanan negatif di bandara dan pelabuhan,” ujarnya.

Tenaga medis juga disiagakan di setiap bandara dan pelabuhan. Mereka nantinya yang akan memberi penanganan pertama terhadap suspect korona.

Dia kemudian bercerita soal 84 orang yang sebelumnya menjalani karantina rumah, setelah balik dari luar negeri. Ternyata, Sumut merupakan daerah pertama di Indonesia yang menerapkan karantina rumah.

“Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran virus. Setelah dipantau selama 14 hari, orang tersebut dinyatakan negatif. Cara ini baru diterapkan baru-baru ini setelah Sumut memulainya,” kata Agung.
Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak imigrasi. Setiap orang yang baru datang dari luar negeri, wajib diobservasi. “Jika mereka tidak mau, terpaksa dipulangkan,” tegasnya.

Dia menambahkan, sejauh ini belum ditemukan adanya kasus atau warga Sumut yang terjangkit virus mematikan itu. Langkah antisipatif telah dilakukan. Warga juga diminta tidak panik dan selalu menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. “Semoga ke depan, virus ini tak masuk ke Sumut,” pungkasnya.

Reporter: Daniel Pekuwali
Redaktur: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles