11.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

BI Dorong Elektronifikasi Penerimaan dan Pengeluaran di Pemko Medan 

Medan, MISTAR.ID

Guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Utara (Sumut) mendorong transaksi elektronik atau elektronifikasi untuk penerimaan dan pengeluaran di wilayah Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan).

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut Soekowardojo yang diwawancarai usai menghadiri soft opening The Kitchen of Asia, yang digelar di Kesawan City Walk, Minggu (28/3/21) malam.

“Saat ini di The Kitchen of Asia sedang menuju cashless (pembayaran non tunai), harapannya semua nantinya full cashless. Rencananya, parkir juga cashless dan diharapkan bisa mendorong penerimaan Pemda sehingga terwujud transparansi dan akuntabilitas. Kegiatan ini momentum yang baik menurut saya. Kita harapkan juga tidak hanya ada di Kesawan saja tapi dikembangkan di daerah lain,” terangnya pada wartawan.

Baca Juga:Dukung Gernas BBI, Bank Indonesia di Siantar Gelar Showcasing Fisik UMKM

Menurut Soeko, wali kota menggelar kegiatan ini sudah memulai dua hal dengan Qris dan parkir. Mungkin nantinya hal ini juga bisa dilakukan di pasar tradisional. “Sejalan juga dengan kita untuk satu tahun ini yakni di 2021, menargetkan untuk menambah 260 ribu merchant dan sebagian besar ada di Medan. Ada hampir 60 persen di Medan. Ini kerja besar kita bersama perbankan dan Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk mencapai target ini. Mudah-mudahan bisa tercapai,” jelasnya.

Hingga saat ini, BI juga mendorong agar Pemko Medan untuk elektronifikasi dalam penerimaan dan pengeluaran Pemda-nya. Tidak hanya di Kota Medan, tapi juga di wilayah Sumatera Utara (Sumut) yang ada di 33 kabupaten/kota untuk bisa elektronifikasi.

“Tapi memang utamanya kita bergerak di Kota Medan sekitarnya dululah. Apa yang disini (The Kitchen of Asia) mudah-mudahan dicontoh juga oleh kota-kota lain seperti Tebing Tinggi, Pematangsiantar untuk melakukan seperti ini,” harapnya.

Baca Juga:Libur Lebaran, Bank Indonesia Tutup Pada 21, 22, Dan 25 Mei

Dalam kesempatan itu, diungkapkan Soeko, untuk mencapai target merchant yang menggunakan Qris tidak merambah pada UMKM kuliner saja, tapi juga non kuliner. Sebab di Sumut ini, menurutnya, memiliki daerah yang super prioritas pariwisata baik di Medan dan sekitarnya.

“Ada UMKM kuliner ada artisan (pengrajin) yang kita kembangkan. Rasanya kolaborasi kami dengan kabupaten kota utamanya Kota Medan dan sekitar Danau Toba menjadi media untuk meningkatkan UMKM menggunakan trip, dan juga mengenai marketplace dan lain-lainya. Sehingga UMKM yang tadinya mati suri bisa bergerak dengan adanya pembayaran sistem cashles ini dan juga mengenalkan mereka ke marketplace bisa bangkit bersama sektor pertanian.

“Sehingga bisa menambah geliat ekonomi khususnya di Medan yg menjadi bagian terbesar hampir 30-40 % dari ekonomi Sumut ini,” bebernya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles