12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Beras Bulog Berbau Apak Akan Ditarik untuk Diuji

Medan | MISTAR.ID Pemerintah akan berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menguji beras medium yang berbau yang ditemukan di pasar dan gudang Bulog di Medan, Sumatera Utara. Beras-beras tersebut akan diuji dilaboratorium, untuk memastikan kelayanan beras itu untuk dikonsumsi.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengungkapkan, pihaknya tak ingin masyarakat mengkonsumsi beras yang tidak sehat. “Ini segera ditarik. Saya tidak mau rakyat saya sakit karena makan beras ini,” katanya saat meninjau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pusat Pasar Medan, Rabu (4/12).

Menurut dia, peninjauan itu dalam rangka melakukan evaluasi bersama Kementerian Perdagangan (Kemenag). Turut serta dalam peninjauan itu, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono.

“Kita mengevaluasi. Tolong jangan menjadikan polemik. Nanti rakyat semakin tidak mau beli beras. Kan repot lagi kita,” ucap Edy.

Edy mengatakan, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemendag dan Bulog untuk membawa sampel beras dari gudang Bulog untuk diteliti di laboratorium. “Bulog ini kan milik kita. Untuk itu terima kasih semuanya sama-sama kita awasi ini,” ungkapnya.

Dia kembali menekankan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait temuan beras berbau yang diimpor dari Thailand dan India tersebut.

“Saya selaku gubernur Sumatera Utara, saya tak mau rakyat saya sakit. Kecewa gitu. Tapi saya juga tidak bisa semena-mena menghardik memutuskan karena dia (beras berbau itu) harus intelektual, harus ilmiah di mana nanti di laboratorium,” katanya.

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono menambahkan, hasil temuan tersebut akan dikoordinasikan dengan Perum Bulog, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Jadi seperti yang tadi disampaikan akan kita tindak lanjuti lebih lanjut,” katanya.

Tindakan lebih lanjut itu, katanya, Kemendag dan Perum Bulog akan berkoordinasi untuk menarik dan memusnahkan beras yang sudah tak layak dikonsumsi. Namun, pemusnahan beras itu sepenuhnya merupakan kewenangan Bulog. “Tentunya kami di Pusat, akan kami sampaikan,” tandasnya.

Ketika ditanya apakah wajar beras yang berumur setahun sudah berbau apak, menurutnya harus diuji di laboratorium. “Kita tidak bisa bilang seperti itu nanti kita lihat dengan kita uji di lab apakah masih bisa dikonsumsi,” ungkapnya.

Veri menambahkan, kedatangannya di Medan ini dalam rangka kesiapan terhadap Natal dan Tahun Baru melalui koordinasi dengan pemerintah daerah. “Apabila nanti ditemukan ada indikasi naik di beberapa komoditi, kita akan operasi pasar. Sampai sekarang masih batas normal,” katanya.

Sementara, Bulog sendiri beralasan beras-beras yang berbau itu kemungkinan besar karena terlalu lama disimpan. Sebagai catatan, beras itu dipasok dari Thailand dan India sejak akhir 2018 silam. Hingga kini, masih ada sekitar 20.000 ton lagi beras impor dari Thailand dan India di gudang Bulog, yang disimpan sejak akhir tahun lalu.

Reporter: Daniel Pekuali
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles