29.2 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Anak PDP Covid-19 Jadi Korban Buruknya Koordinasi Tim Gugus

Medan, MISTAR.ID

Ombudsman RI Perwakilan Sumut (ORI Sumut) menilai, buruknya sistem koordinasi di internal Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, menjadi penyebab lambat diketahuinya hasil swab test anak 12 tahun warga Medan yang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).

Akibat lambannya hasil swab keluar, anak berinisial T yang mulai diisolasi sejak 4 Mei lalu ini masih diisolasi. Ia dalam kondisi sehat.

Hasil swab test pertama anak ini pada 6 Mei lalu menunjukkan ia negatif Covid-19. Namun untuk keluar dari isolasi, seorang PDP harus menunjukkan negatif Covid-19 dalam dua kali swab test. Tes kedua sudah dilakukan pada 8 Mei lalu, namun sampai saat ini belum diketahui hasilnya.

Kepala ORI Sumut Abyadi Siregar mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan Dirut RS Pirngadi dr Suryadi Panjaitan terkait nasib anak tersebut. Menurutnya, sampai saat ini RS Pirngadi belum menerima hasil swab test kedua.

“Alur pemeriksaan Swab adalah, pihak Dinkes datang ke RS Pirngadi ambil spesimen pasien. Lalu dibawa ke Laboratorium RS USU. Hasilnya, RS USU menyerahkan ke Dinkes, baru diserahkan ke pihak RS Pirngadi,” kata Abyadi, Rabu (27/5/20).

Sebelum berkoordinasi dengan RS Pirngadi, Ombudsman sudah terlebih dahulu mempertanyakan kepada laboratorium RS USU Medan terkait hasil swab anak tersebut. Ketika itu, pihak laboratorium RS USU meminta bantuan agar pihak RS Pirngadi Medan berkoordinasi dengan Dinkes Sumut terkait hasil swab test anak itu.

“Jadi, tadi kami (Ombudsman) sudah menyampaikan agar pihak RS Pirngadi segera berkoordinasi dengan Dinkes Sumut. Bisa langsung ke dr Aries. Permintaan itu saya sampaikan langsung kepada Dirut RS Pirngadi melalui telepon,” ungkapnya.

Melihat kasus lambatnya keluar hasil swab test tersebut, Abyadi menilai ini hanya terkait kurang baiknya sistem koordinasi di GTPP Covid19 Sumut.

“Kalau koordinasinya bagus, saya kira hasil swab ini tidak lama keluarnya. Sebab, kan Sumut kan sudah punya alat PCR yang memeriksa swab. Sementara, reagensia juga sudah didatangkan ke Sumut beberapa hari lalu. Jadi, apalagi masalahnya? Berarti kan cuma soal koordinasi?” katanya.

Abyadi mengharap agar GTPP Covid-19 Sumut segera memperbaiki sistem kerjanya. “Karena itu, segera maksimalkan operasionalisasi alat PCR yang ada di RS USU. Dengan begitu, Sumut akan bisa segera mengatasi pandemi covid ini,” katanya.

Lambatnya keluar hasil swab test anak ini, merupakan 1 dari 30 laporan pengaduan terkait covid yang masuk ke Posko Pengaduan Covid Ombudsman RI.

Dari 30 laporan terkait Covid-19 yang masuk ke ORI Sumut itu, mayoritas adalah laporan masyarakat menyangkut distribusi bantuan sosial, yakni 86 persen. Sedang 10,3 persen adalah laporan terkait keuangan dan 6,8 persen terkait layanan kesehatan.

(Iskandar/hm06)

Related Articles

Latest Articles