7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

70 Persen Gelandangan Pengemis dan Anak Jalanan Bukan Warga Medan

Medan, MISTAR.ID

Sekitar 70 persen gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan yang marak di Kota Medan ternyata bukan warga Medan, melainkan warga yang bermukim di daerah yang mengelilingi Kota Medan.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Sutan Lubis. Ia mengatakan, para gelandangan pengemis dan anak jalanan itu merupakan warga Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat. “Tahun 2020 kami sudah melakukan sejumlah penertiban yang bekerja sama dengan instansi terkait. Namun belum bisa efektif karena terdapat sejumlah kendala yang mengakibatkan para gelandangan pengemis dan anak jalanan belum bisa bersih di Kota Medan,” jelas Endar, Kamis (14/1/21).

Salah satu kendala yang dialami, sambung Endar, tidak adanya rumah perlindungan sosial. Padahal sangat penting untuk sarana membina para gelandangan pengemis dan anak jalanan yang telah ditertibkan. “Sejauh ini, usai ditertibkan dan dibina seadanya, mereka dikembalikan ke orang tua masing-masing dan keluarganya. Sehingga tidak ada efek jera. Inilah yang membuat kami dilema. Ditambah lagi kita tidak memiliki penyidik PNS membuat pembinaan kurang efektif,” jelasnya.

Baca Juga:Pemko Medan Minta Warga Bantu Tangani Menjamurnya Manusia Silver dan Pengemis

Namun demikian, pihaknya terus berusaha maksimal menangani persoalan sosial ini, bahkan di tahun 2020 ia sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Medan untuk segera merealisasikan pembangunan rumah perlindungan sosial yang sudah direncanakan sejak lama.

“Alhamdulillah tahun ini sudah dimulai tahap awal karena dari seluruh bangunan rumah perlindungan sosial yang membutuhkan dana Rp40 miliar sudah ditampung di APBD sebesar Rp4,5 miliar. Dengan adanya rumah perlindungan sosial ini maka pembinaan akan efektif,” terangnya.

Kalau sudah ada rumah perlindungan sosial nantinya anak jalanan dan pengemis itu akan dibina sesuai dengan talentanya, sehingga mereka akan memiliki bekal jika ingin melanjutkan atau terjun ke dunia kerja.

Baca Juga:Hidup Sendiri, Gepeng Tewas Tergeletak di Lantai Kamar Tidur

Agar tidak kembali turun ke jalan, mereka harus mendapatkan lowongan pekerjaan. Ini juga menjadi persoalan, karena jika tidak ada lowongan pekerjaan yang menampung mereka maka dipastikan mereka meski sudah dibina akan turun juga ke profesi awal yakni mengemis di jalanan.

“Untuk itu, urusan sosial ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Melainkan harus ada kerjasama dengan instansi terkait maupun non pemerintah seperti pihak swasta,” paparnya.

Ia juga mengharapkan, masyarakat tidak memberi di jalanan melainkan langsung ke tempat-tempat resmi jika ingin bersedekah. Sebab ini juga merupakan salah satu penyebab makin maraknya gelandangan pengemis dan anak jalanan di Kota Medan. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles