11.3 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

5.723 Warga Sumut Terinfeksi DBD

Medan | MISTAR.ID – Sedikitnya tercatat 5.723 warga Sumut yang terinfeksi virus dengue. Data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera utara per Agustus 2010 itu merinci, 2.998 laki-laki dan 2.725 perempuan terjangkiti serta 30 orang korban meninggal dunia.

“Data ini dari Januari hingga Agustus 2019. Sampai saat ini kami terus melakukan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik ) yakni orang yang diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah,” sebut Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan melalui Kepala seksi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular(P2P) Dinas Kesehatan Sumut dr Yulia Maryani kepada wartawan, Kamis (31/10/19)

Selain program jumantik, Dinkes Sumut terus menyebarkan informasi waspada DBD terhadap lintas program dan n lintas sektor serta stakeholder daerah. Survey faktor risiko DBD juga terus dilakukan di beberapa kabupaten/kota dengan tujuan mengetahui faktor risiko yang ada di daerah.

Tak sampai disana, sebut dia, pertemuan tatalaksana kasus DBD di beberapa kabupaten/ kota dengan tujuan penegasan kembali bagi petugas pelayanan kesehatan tentang SOP tatalaksana kasus DBD sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan. “Nah, kuta juga mengkoordinasikan Gerakan 1 rumah 1 Jumantik (G1R1J) di beberapa kabupaten/kota dengan tujuan terbentuknya SK jumantik tingkat kabupaten/kota dan tersusunnya tim dan terlaksananya G1R1J. Dan, Penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang ditemukan. Serta pendistribusi logistik DBD,” jelasnya.

Adapun data dari 33 kabupaten/kota di Sumut dari Januari sampai Agustus yang tercatat terinfeksi DBD yakni Kota Medan sebanyak 839 terinfeksi meninggal 6 orang, Kota Pematangsiantar sebanyak 171 terinfeksi meninggal 5 orang, Kota Binjai sebanyak 237 meninggal tidak ada, Kota Tanjung Balai sebanyak 108 meninggal tidak ada, Kota Tebing Tinggi sebanyak 389 meninggal tidak ada, Kota Sibolga sebanyak 119 terinfeksi meninggal tidak ada, Kota Padangsidimpuan sebanyak 7 terinfeksi dan tidak ada yang meninggal. Lalu, Kabupaten Deliserdang sebanyak 1.056 terinfeksi dan meninggal 1 orang.

Lalu, Kabupaten Langkat sebanyak 444 terinfeksi meninggal 1 orang, Kabupaten Karo sebanyak 156 terinfeksi meninggal 1 orang. Kabupaten Simalungun sebanyak 481 terinfeksi meninggal 3 orang, Kabupaten Asahan sebanyak 496 terinfeksi meninggal 4 orang. Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 39 terinfeksi meninggal 3 orang. Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 27 terinfeksi tidak ada yang meninggal. Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 73 terinfeksi tidak ada meninggal, Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 11 terinfeksi tidak ada yang meninggal. Kabupaten Nias sebanyak 24 terinfeksi tiada ada meninggal. Kabupaten Dairi sebanyak 165 terinfeksi tidak ada meninggal.

Kabupaten Toba Samosir sebanyak 68 terinfeksi tidak ada yang meninggal, Kabupaten Madina sebanyak 15 terinfeksi meninggal 1, Kabupaten Nias Selatan sebanyak 14 terinfeksi dan meninggal 14 orang, Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 26 terinfeksi tiada ada yang meninggal, Kabupaten Humbahas sebanyak 5 terinfeksi dan tidak ada yang meninggal. Kabupaten Samosir sebanyak 110 terinfeksi tidak ada meninggal. Kabupaten Sergai sebanyak 158 terinfeksi meninggal 1 orang.

Kabupaten Batubara sebanyak 180 terinfeksi dan meninggal 2 orang, Kabupaten Lawas sebanyak 4 terinfeksi tidak ada yang meninggal, Kabupaten Paluta tidak ada, Kabupaten Labusel tidak ada. Kabupaten Labura ada 133 terinfeksi meninggal 1 orang, Kabupaten Nias Utara 7 terinfeksi meninggal tidak ada. Kabupaten Nias Barat 10 terinfeksi meninggal tidak ada. Kota Gunung Sitoli 151 terinfeksi meninggal tidak ada.

“Dari rata-rata penderita ini usia <1 Tahun sampai diatas 44 tahun. Beberapa daerah seperti Deliserdang dan Asahan yang tinggi karena upaya pencegahan terhadap DBD kurang yaitu gerakan 1 rumah 1 jumantik belum berjalan, adanya persepsi dalam masyarakat bahwa penyelesaian DBD hanya dengan fogging. Dan lokasi penduduk padat," pungkasnya. Penulis : Saut Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles