Medan, MISTAR.ID
Sebanyak 14 orang massa aksi unjuk rasa (Unras) memperingati Hari Butuh Internasional (May Day) di Medan diamankan Kepolisian, pada Sabtu (1/5/21). Mereka diciduk dari Jalan Ir H.Juanda.
“Iya benar, ada 14 orang kawan-kawan kita yang aksi semalam,” ujar Kepala Divisi Buruh dan Miskin Kota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Maswan Tambak, Minggu (2/5/21).
Maswan menjelaskan, saat itu 15 orang massa aksi mengatasnamakan Ramehuni (Rakyat Melawan Hancurkan Tirani), bergerak dari Universitas Sumatera Utara (USU) menuju persimpangan Jalan Halat – Jalan Sisingamangaraja Medan.
“Tapi sebelum sampai ke titik, kawan-kawan kita diamankan di KFC Jalan Juanda,” katanya.
Baca Juga: Buruh dan Pengusaha Berbagi Keceriaan di Hari Buruh
Hingga saat ini Maswan belum mengetahui alasan polisi mengamankan rekan-rekan mereka. Sebab, mereka yang mengkonfirmasi kepolisian juga belum mendapat jawaban.
“Kami juga belum bisa berkomunikasi dengan teman-teman, seperti apa kejadiannya, karena hampir semua dari mereka diamankan, hanya satu orang yang tidak dibawa,” ungkapnya.
Menurut Maswan tindakan refresif yang dilakukan aparat kepolisian tak punya dasar. Pasalnya, menurut dia, aksi unjuk rasa itu berlangsung damai. “Tidak ada chaos. Tiba tiba aja rekan kita langsung diangkut,” katanya.
Maswan menilai, pasca perubahan slogan Promotor ke Presisi, ternyata polisi sama saja. Dia pun mendesak Kapolri untuk mengevaluasi jajarannya. “Kami paham tugas polisi adalah melakukan pengamanan. Tapi polisi harus paham, rakyat juga hanya ingin menyuarakan aspirasinya,” pungkas Maswan.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian terkait penangkapan ini. Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Hermindo Tobing belum menjawab konfimas yang dilayangkan melalui What’s App.(ial/hm02)
