9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

127 Tewas di Kanjuruhan, Pemerhati Sepak Bola: PSSI Harus Didik Suporter Klub

Medan, MISTAR.ID

Pemerhati sepak bola Sumatera Utara (Sumut) Indra Efendi Rangkuti menilai tewasnya 127 orang dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/22) malam, merupakan tragedi memilukan.

“Ini lebih buruk dari 2 kejadian besar yakni tragedi Hillsborough pada 1989 (96 orang tewas) dan tragedi Heysell pada 1985 (39 tewas),” ujar Indra saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Minggu (2/10/22) pagi.

Indra mengatakan, tragedi Heysell mengakibatkan seluruh klub Inggris saat itu dilarang ikut di kompetisi UEFA hingga 1991. Menurutnya, kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi tantangan bagi PSSI dan klub untuk mendidik suporter.

Baca Juga:Penyebab 127 Tewas di Stadion Kanjuruhan, Ini Efek Fatal Kurang Oksigen

“Ada baiknya PSSI belajar bagaimana FA mendidik suporter klub, hingga akhirnya Inggris yang tadinya memiliki suporter paling buruk di dunia, kini malah menjadi salah satu negara yang suporternya paling tertib,” ucapnya.

Indra menilai, jika berkaca dari tragedi Inggris yang bisa merubah sikap suporternya, itu disebabkan standar keamanan stadion menjadi prioritas bagi FIFA.

“Tidak ada salahnya PSSI coba menjalin komunikasi dengan FIFA sebagai bukti memperbaiki komitmen edukasi kepada suporter,” pesannya.

Baca Juga:Mengerikan! Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, 127 Orang Tewas

Atas kejadian ini, Indra mengucapkan duka cita mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia. Dia berharap seluruh suporter yang klubnya saat ini sedang berkompetisi di Liga Indonesia untuk sama-sama paham, jika kekalahan adalah hal yang biasa.

“Tidak dibenarkan untuk tidak terima kekalahan jika klub kesayangan kita itu tidak berhasil memenangkan pertandingan. Catat itu,” tegas Indra.

Diketahui, laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/22) malam berakhir dengan kerusuhan yang menyebabkan 127 orang tewas. Kerusuhan terjadi karena Aremania kecewa timnya kalah 2-3 dan terlibat gesekan dengan pihak keamanan. (ial/hm14)

Related Articles

Latest Articles