11.2 C
New York
Monday, April 22, 2024

Xiaomi Dikeluarkan AS dari Daftar Hitam

New York, MISTAR.ID
Sebagaimana dilansir AFP, Contreras pun memerintahkan pengeluaran Xiaomi dari daftar hitam. Dengan demikian, tak ada lagi larangan bagi investor AS yang ingin membeli saham perusahaan asal China tersebut.

Amerika Serikat mengeluarkan perusahaan produsen ponsel asal China, Xiaomi, dari daftar hitam yang ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kepastian ini tercapai setelah Kementerian Pertahanan AS menyatakan bahwa mereka tak akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan pada Maret lalu.

Baca Juga:Pendiri Ponsel Smartisan Dilarang Naik Kereta Di China

Dalam sidang tersebut, hakim Pengadilan Distrik AS, Rudolph Contreras, memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan dan Keuangan “tak menunjukkan tanda bahwa kepentingan keamanan nasional terancam (dengan kehadiran Xiaomi).

Kisruh ini bermula beberapa hari menjelang Trump lengser. Saat itu, pemerintahan AS memasukkan China ke dalam daftar hitam investasi karena mengancam keamanan nasional. Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan AS memasukkan Xiaomi dan sembilan perusahaan asal China lainnya ke dalam daftar “perusahaan militer Komunis China.”

Akhir Januari, Xiaomi langsung menggugat Kementerian Pertahanan AS. Xiaomi menganggap keputusan itu melanggar hukum. Mereka juga menepis dugaan bahwa Xiaomi berada di bawah kendali militer China.

Baca Juga:Ini Bahaya Soal Risiko Investasi di Mata Uang Kripto

Xiaomi juga menegaskan bahwa 75 persen saham dipegang oleh pendiri perusahaan, Lin Bin dan Lei Jun, tanpa kepemilikan atau kendali dari individu/entitas yang berafiliasi dengan militer. “Perusahaan tidak dikendalikan oleh tentara Pembebasan Rakyat,” demikian pernyataan Xiaomi sebagaimana dikutip Reuters.

Selama ini, perusahaan-perusahaan telekomunikasi China memang selalu berada di pusaran persaingan dengan AS. Washington juga pernah mengklaim Huawei memiliki hubungan dekat dengan militer China.

AS bahkan menuding China dapat menggunakan teknologi-teknologi produksi Huawei untuk spionase. Namun, Huawei membantah tudingan tersebut.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles