7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

WHO Sebut Kota Wuhan Berikan Harapan Bagi Dunia

Jenewa, MISTAR.ID

Wuhan, pusat penyebaran wabah COVID-19 di China, memberikan harapan bagi seluruh dunia setelah situasi COVID-19 yang paling parah dapat ditekan.

Demikian disampaikan kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (20/3/20).

Menyebutnya “sukses”, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China tengah, melaporkan tidak ada kasus baru untuk pertama kalinya sejak wabah epidemi tersebut muncul.

Menurut Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, tidak ada laporan kasus infeksi atau kasus dugaan baru COVID-19 di Wuhan pada Kamis (19/3), menandai dua hari berturut-turut nihil laporan kasus COVID-19 baru di episentrum epidemi tersebut dalam pertempuran melawan virus mematikan itu selama berbulan-bulan.

“Pengalaman kota-kota dan negara-negara yang berhasil menekan virus ini telah memberikan harapan dan keberanian kepada seluruh dunia,” kata Tedros dalam konferensi pers harian.

Menjawab pertanyaan dari Xinhua, Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, mengatakan ini merupakan pesan harapan dari China bahwa corona virus dapat ditekan.

Rantai penularannya dapat dipecah melalui upaya, koordinasi, solidaritas, komitmen seluruh lapisan masyarakat, dan rantai pasokan yang bisa diterapkan, serta keterlibatan komunitas yang diaktifkan dan para petugas kesehatan yang pemberani.

“Itu merupakan pesan harapan bagi banyak negara lain di dunia yang mencatatkan jumlah kasus (COVID-19) sangat rendah saat ini,” kata Ryan.

Tedros mengatakan COVID-19 tampaknya mencapai rekor sejarah baru dan memprihatinkan setiap harinya, dengan 210.000 lebih kasus, termasuk 9.000 lebih kematian, dilaporkan secara global.

“Setiap nyawa yang tak terselamatkan adalah tragedi,” kata Tedros, seraya menyebutnya “motivasi” untuk melipatgandakan dan melakukan upaya maksimal guna menghentikan penularan COVID-19 dan menyelamatkan nyawa.

Tedros memperingatkan kepada orang-orang muda khususnya, bahwa mereka sama rentannya di tengah pandemi.

“Data dari banyak negara jelas menunjukkan bahwa orang berusia di bawah 50 tahun merupakan proporsi yang signifikan dari pasien yang membutuhkan rawat inap,” kata Tedros.

Dia menekankan solidaritas antarnegara serta antarkelompok umur adalah kunci untuk mengalahkan COVID-19.

​​​​​​Sumber: Antara/Xinhua
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles