16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

WHO Kabarkan Wabah Virus Ebola Kembali Merebak di Kongo

Kongo, MISTAR.ID

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus Ebola dilaporkan kembali merebak di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Dilansir National Interest, Rabu (26/8/20), WHO wilayah Afrika menyatakan ada ratusan kasus infeksi baru selama tiga bulang belakangan. Di antara jumlah tersebut, 43 pasien dilaporkan meninggal.

Pemerintah DRC mencatat wabah Ebola kembali merebak sejak 1 Juni lalu. Ini adalah yang kesebelas kali virus itu mewabah sejak 1976.

Dalam epidemi kali ini, klaster penyebaran terjadi di ibu kota Mbandaka, yang dihuni sekitar lebih 500 ribu orang.

Baca juga: Jumlah Terinfeksi Wabah Ebola di Kongo Bertambah Jadi 12 Orang

Dalam epidemi sebelumnya yang terjadi di Provinsi Kivu Utara dan Ituri menulari 3.481 orang, dan menewaskan sekitar 2.300 orang.

Akibat luasnya wilayah penyebaran yang mencakup 11 kawasan, WHO menyatakan bakal sulit membantu seluruh komunitas yang terdampak.

Orang yang diduga terserang Ebola juga baru bisa ditangani lima hari setelah menunjukkan gejala.

Baca juga: WHO Sebut Wabah Covid-19 Akan Tuntas Kurang dari 2 Tahun

“Hal ini sangat memprihatinkan karena semakin lama pasien tidak tertangani, maka kesempatan dia untuk bertahan hidup semakin menipis, dan virus bisa dengan cepat menyebar di antara masyarakat,” kata Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss.

Saat ini, kata Tedros, ada sejumlah hambatan yang terjadi di DRC untuk menghadapi Ebola. Yakni mogok kerja yang dilakukan tenaga medis, yang akhirnya menghambat proses vaksinasi dan pemakaman korban.

“Pemerintah DRC harus segera mencari jalan keluarnya. Mereka memiliki tenaga medis yang cakap dalam menghadapi Ebola,” kata Tedros.

Ibu kota Mbandaka hanya terpaut jarak 350 kilometer dari kota Kinshasha yang dihuni 12 juta orang. Mereka juga berbatasan langsung dengan Republik Kongo.

Pemerintah DRC dilaporkan juga membutuhkan anggaran sebesar Rp584 miliar untuk menghadapi virus Ebola. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles