7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Waw! Trump Putuskan Hubungan AS dengan WHO

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Donald Trump mengambil keputusan yang mengejutkan dunia. Dia mengakhiri hubungan Amerika Serikat dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), karena ia menganggap WHO gagal mengatasi penyebaran Covid-19.

Amerika Serikat diketahui merupakan penyumbang dana terbesar kepada WHO, sekitar setidaknya US$400 juta pada tahun lalu.

Dalam pernyataan di hadapan media, Sabtu (30/5/20) dini hari waktu Indonesia, Trump memulai pernyataan dengan menyinggung penghentian pendanaan terhadap WHO yang ia putuskan pada bulan lalu.

Ia menyebut keputusan itu diambil karena menilai ada kesalahan manajemen dalam mengendalikan pandemi global oleh WHO.

Baca Juga: Angka Kematian Tinggi Akibat Corona, Elektabilitas Donald Trump Terpuruk

Kemudian pada 10 hari lalu, dia menuding WHO kini menjadi “boneka” China dan menyebut penghentian pendanaan bisa menjadi permanen kecuali lembaga itu bisa membuat “perbaikan yang substansif”.

“Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Trump.

Trump juga menyebut Amerika Serikat akan mengalokasikan dana tersebut “untuk kebutuhan kesehatan publik global lainnya yang layak dan mendesak”.

“Dunia butuh jawaban dari China soal virus. Kita harus transparan,” kata Trump.

Beijing sebelumnya sudah membantah dengan keras tudingan Amerika Serikat tersebut dan menyebut Washington telah meremehkan ancaman pandemi itu sendiri kala pertama kali muncul di Wuhan, akhir 2019.

Baca Juga: WHO Didesak Gelar Penyelidikan Corona

China menyebut Amerika Serikat sedang mencoba melalaikan tanggung jawabnya kepada WHO dan menyalahkan Beijing atas respons lambat dalam penanganan virus corona di negaranya sendiri.

Pada pekan lalu, Badan PBB tersebut meluncurkan program pendanaan mandiri mereka untuk donasi secara privat.

Organisasi itu berharap program itu akan memberikan kendali yang lebih besar untuk WHO mengarahkan donasi para filantropi ke masalah publik yang mendesak, seperti krisis Covid-19.

Sebagian besar anggaran WHO diketahui merupakan kontribusi secara berkala, yang datang langsung dari negara dan pendonor lain ke tujuan yang dipilih sendiri oleh si pendonor.

Oleh karena itu, WHO hanya memiliki kendali atas pengeluaran “kontribusi yang dinilai” dari si negara pendonor, yang dihitung berdasarkan kesejahteraan dan populasinya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut program baru ini tidak terkait dengan ancaman dari Donald Trump.

“Tak ada hubungannya dengan masalah pendanaan baru-baru ini,” kata Ghebreyesus, Rabu (27/5/20). (CNN/AFP/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles