7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Warga Australia Diperingatkan Agar Tidak Bepergian ke Melbourne

Melbourne, MISTAR. ID

Warga Australia diperingatkan untuk menghindari bepergian ke Melbourne, karena kota terbesar kedua negara itu memperketat pembatasan virus korona di tengah kekhawatiran gelombang kedua epidemi, Senin (22/6/20).

Negara bagian Victoria telah mencatat lebih dari 110 kasus dalam sepekan terakhir (banyak di antaranya di Melbourne) mendorong para pemimpin daerah lain untuk memperingatkan agar tidak mengunjungi enam hot spot virus yang ditunjuk di kota itu.

Gladys Berejiklian, perdana menteri negara bagian New South Wales, mengatakan siapa pun yang berniat mengunjungi kota itu harus “mempertimbangkan kembali rencana Anda”.

“Pada tahap ini, sarannya adalah jangan melakukan perjalanan ke hot spot itu,” katanya kepada wartawan di Sydney, yang telah menjadi pusat wabah Covid-19 Australia dan telah melihat beberapa kasus baru dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Australia Kemungkinan Menutup Perbatasan Hingga 2021

“Kami akan menyarankan orang-orang pada tahap ini untuk tidak melakukan perjalanan ke Melbourne kecuali mereka harus,” katanya.

Para pejabat di Victoria telah menghentikan rencana untuk memungkinkan peningkatan jumlah pengunjung di restoran dan kafe, dan juga menerapkan kembali peraturan yang lebih ketat tentang pertemuan di rumah-rumah sebagai tanggapan terhadap wabah tersebut.

Hal itu adalah langkah mundur pertama pada pelonggaran pembatasan, karena negara lain terus mencatat jumlah kasus baru yang rendah dan bekerja untuk memulai kembali perekonomian.

Meskipun jumlahnya masih relatif rendah di Melbourne, lonjakan tingkat penularan di masyarakat, kasus-kasus yang tidak dapat dilacak oleh sumber ke pihak berwenang, telah memicu kekhawatiran bahwa hal itu bisa berkembang dengan cepat.

Baca juga: Pengadilan China Vonis Mati Pria Asal Australia, Ini Reaksi PM Morrison

Kepala petugas kesehatan negara bagian itu, Brett Sutton, menyalahkan kenaikan itu disebabkan karena sudah lelah dan ingin memuaskan diri setelah seian lama dibawah situasi penguncian, dan mengatakan situasinya kini telah mencapai “titik berbahaya” karena “tidak ada Rencana B”.

“Kami benar-benar menghadapi risiko puncak kedua, tetapi kami bisa mengatasinya, dan kami harus mengatasinya,” katanya kepada wartawan, Sabtu.

Seperti negara lainnya, pembatasan awal perjalanan dan pertemuan berhasil mengekang virus di Melbourne sebelum pekan lalu.

Cluster baru telah muncul di Stamford Plaza Hotel Melbourne, yang digunakan untuk mengkarantina warga yang kembali dari luar negeri, yaitu di sebuah toko pakaian H&M di utara kota.

Baca juga: Australia Usulkan G20 Darurat, Pasca Menterinya Positif Covid -19

Pertandingan sepakbola Australian Rules di kota itu juga harus ditunda setelah seorang pemain dinyatakan positif di akhir pekan.

Australia telah mencatat hampir 7.500 kasus Covid-19 dan 102 kematian, meskipun beberapa daerah telah menyatakan diri mereka bebas virus.(cna/JA/hm07)

Related Articles

Latest Articles