18.6 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Virologis China Terbitkan Tulisan Evolusi Patogen Virus Corona

Wuhan, MISTAR.ID

Shi Zhengli, virologis China yang sedang mengerjakan teori tentang asal muasal novel virus korona, telah menerbitkan penelitian baru tentang penyakit Sars, terkait patogen dan hewan yang menjadi inang.

Kepala pusat bagian penyakit menular Institut Virologi Wuhan, Shi Zhungli menyatakan di tulisan yang sudah diterbitkan di website Biorxiv.org pada hari Kamis (15/5/20) bahwa kelelawar sebagai inang alami pada penyakit Sars-terkait virus korona (SARSr-CoVs).

Penelitian tersebut mengatakan bahwa kelelawar membawa jumlah virus korona yang sangat banyak dengan tingkat keanekaragaman genetik yang tinggi, terkhusus di tingkat jumlah protein, yang memungkinkan virus ini berevolusi sepanjang waktu untuk bertransmisi.

“Semua protein kelelawar yang diuji memiliki afinitas (persamaan) pengikatan yang lebih tinggi dengan ACE2 (enzim) pada manusia dibanding dengan ACE2 pada kelelawar, meskipun menunjukkan afinintas pengikatan 10 kali lipat lebih rendah pada ACE2 manusia dibandingkan dengan rekanan virus SARS-CoV lainnya.

Enzim ACE2 adalah protein yang menyediakan jalan masuk kepada virus corona untuk mengaitkan diri dan menginfeksi sel manusia, sementara protein tersebut juga merupakan bagian dari virus yang mengikatkan diri pada manusia.

Penelitian laboratorium sebelumnya memunculkan sebuah hubungan genetik yang kuat antara virus corona penyebab Covid-19 dengan yang ditemukan pada seekor kelelawar di China bagian tenggara.

Shi Zhengli menjadi subjek dari intensnya spekulasi atas pekerjaan yang dikerjakan di institut, termasuk penemuan tentang kelelawar yang menjadi sumber penyakit SARS yang menyebar di China bagian tenggara selama 2002-2003.

Presiden AS Trump pada bulan lalu mengatakan keyakinannya, bahwa novel virus korona berkaitan dengan Institut Virologi Wuhan, meskipun Intelijen AS telah mengatakan bahwa virus tersebut bukan ciptaan manusia ataupun hasil modifikasi genetik, dan masih dalam tahapan pengujian untuk menghilangkan pemikiran bahwa virus itu berasal hewan yang terinfeksi ataupun insiden laboratorium.

Shi sendiri juga membantah bahwa ada kelalaian atau kebocoran patogen dari laboratoriumnya.

“Aku dapat menjamin dengan hidupku bahwa virus tersebut tidak ada kaitannya dengan laboratoriumku” katanya di WeChat yang diunggah pada bulan Februari.

Dia menggunakan media sosial untuk melawan rumor yang mengatakan bahwa dia beserta dengan keluarganya telah meninggalkan China dan membawa sebagian besar dokumen rahasia.

“Betapa sulitpun masalah saat ini, tidak ada situasi “meningggalkan” seperti yang dirumorkan, tulisnya di WeChat. Pada 9 Maret, dia mengambil bagian pada diskusi online perihal virus korona.

 

Sumber : SMCP
Pewarta : Julyana Ang
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles