7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Vatikan Krisis Keuangan, Gaji Kardinal Dipotong

Vatican City, MISTAR.ID

Vatikan kini tengah mengalami krisis keuangan akibat dampak pandemi Covid-19. Karenanya, Paus Fransiskus memerintahkan pemotongan gaji untuk para kardinal hingga biarawan-biarawati lainnya, saat Vatikan berjuang menyeimbangkan pembukuan finansial selama pandemi.

“Para kardinal akan mendapat pemotongan gaji sebesar 10 persen mulai April,” kata Vatikan pada Rabu (24/3/21). Media melaporkan kelompok itu diyakini menerima anggaran hingga 5.000 euro (Rp85 juta) sebulan, dan beberapa tinggal di akomodasi bersubsidi.

Vatikan memperkirakan defisit 50 juta euro (Rp853,6 miliar) tahun ini.
Penghasilannya terpukul parah oleh penutupan museum dan tempat wisata lainnya selama pandemi. Paus Fransiskus sebelumnya menyatakan tidak ingin memecat orang di masa-masa sulit ekonomi seperti saat ini.

Baca juga: Vatikan Tegaskan Tak Bakal Restui Pernikahan Sesama Jenis

Dalam surat apostolik pada Rabu (24/3/21), Vatikan mengumumkan Paus Fransiskus telah mengeluarkan dekrit yang mengizinkan pemotongan proporsional mulai 1 April. Para pastor dan biarawan-biarawati lainnya akan menerima pemotongan gaji antara 3 persen dan 8 persen.

Sementara rencana kenaikan gaji akan ditangguhkan hingga Maret 2023. “Pengaturan keuangan yang berkelanjutan ke depan diperlukan pada masa ini, salah satunyam melalui keputusan terkait gaji staf,” bunyi surat itu. Tindakan ini diambil menyusul keadaan darurat kesehatan yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19.

Kondisi itu berdampak negatif pada semua sumber pendapatan Takhta Suci dan Negara Kota Vatikan. Turut dijelaskan dalam surat keputusannya, bahwa pemotongan yang sedang dilakukan ini dimaksudkan untuk melindungi para pekerja awam di Vatikan.

Banyak kardinal yang berbasis di Vatikan tinggal di sana atau di apartemen besar di Roma dengan harga di bawah harga sewa pasar. Sementara pastor dan suster yang bekerja di Vatikan hidup dalam komunitas religius yang memberi mereka perlindungan lebih baik dari kemerosotan ekonomi.

Baca juga: Paus Fransiskus dan Ulama Syiah Ali al-Sistani, Diskusi Tentang Keselamatan Umat

Di sisi lain, pegawai awam Vatikan seperti polisi, petugas kebersihan dan pemeliharaan, tinggal di Roma dan menghadapi biaya hidup yang lebih tinggi. Seorang juru bicara Vatikan yang dikutip oleh media mengatakan sebagian besar karyawan awam tidak akan terpengaruh oleh pemotongan tersebut.

Tujuan wisata populer Basilika Santo Petrus dan Museum Vatikan, lebih sering ditutup atau hanya dibuka sebagian sepanjang tahun lalu, karena pandemi. Vatikan berharap membuka kembali museum bulan ini. Tetapi aturan lockdown kembali diterapkan di seluruh Italia, berarti mereka harus tetap tutup.

Awal bulan ini, pejabat tinggi ekonomi Vatikan memperingatkan Takhta Suci mungkin harus menggunakan cadangannya hingga 40 juta euro (Rp 682,9), untuk tahun kedua berturut-turut sebagai akibat dari pandemi. Pendapatan untuk tahun ini diperkirakan turun 30 persen dari 2020.

Tahun lalu, Paus mengeluarkan undang-undang baru yang dirancang untuk meningkatkan transparansi dalam kesepakatan keuangan Vatikan. Ini dilakukan mengikuti serangkaian skandal di bank Vatikan dan klaim salah urus. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles