15.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Uni Emirat Arab dan Israel Berdamai di AS Pekan Depan    

New York, MISTAR.ID

Hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel pekan depan akan membaik menyusul lahirnya kesepakatan melalui penandatanganan perjanjian normalisasi hubungan di Kantor Kepresidenan Amerika Serikat, Gedung Putih.

Melansir CNN, Rabu (9/9/20) penandatanganan tersebut akan berlangsung pada Selasa (15/9/20).

Seorang pejabat AS berkata perjanjian-yang disebut dengan Abraham Accord-itu akan menjadi penandatanganan perdamaian Gedung Putih Timur Tengah pertama dalam 26 tahun.

Baca Juga: Buka Pembicaraan Perdamaian, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Lebih lanjut sang sumber mengungkap bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemungkinan akan memimpin delegasi Israel, sementara Menteri Luar Negeri Abdullah bin Zayed yang akan memimpin delegasi UEA.

Menanggapi informasi di atas, duta besar UEA untuk AS Yousuf al Otaiba berkata negaranya sudah menantikan sejak lama kesepakatan itu. Dia bilang perjanjian normalisasi ini sebagai terobosan bersejarah.

“Kami menantikan upacara pada tanggal 15. Terobosan bersejarah ini akan membuka babak baru dalam peluang dan stabilitas kawasan. Sekarang pencaplokan telah selesai, kami dapat bekerja sama membangun di atas fondasi yang kokoh untuk perdamaian,” ucapnya.

Baca Juga: Menyaru jadi Pesawat Malaysia, Pesawat Mata-mata AS Memasuki Laut China

Pemerintahan Trump dan sekutu kedua negara selama ini telah berupaya menyatukan kedua belah pihak untuk mencapai normalisasi-yang akan memerlukan pembentukan hubungan politik dan ekonomi untuk pertama kalinya dalam sejarah kedua negara.

Pekan lalu, penasihat senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner, penasihat keamanan nasional Robert O’Brien, Perwakilan Khusus untuk Negosiasi Internasional Avi Berkowitz dan Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook mengawal pejabat pemerintah Israel secara simbolis melakukan penerbangan komersial pertama kali dari Tel Aviv ke Abu Dhabi, ibu kota UEA.

Penerbangan itu melalui ruang udara Arab Saudi untuk pertama kalinya di mana hal itu dinilai sebagai awal dari potensi mencairnya hubungan antara Israel dan Kerajaan.

Baca Juga: Visa Jurnalis Asing dari Kantor Berita AS Dibatasi China

Adapun hal tersebut dilakukan untuk menandai peluncuran hubungan politik dan komersial antara kedua UEA-Israel.

Meski berhasil menjadi inisiator perjanjian normalisasi itu, Trump masih belum berhasil membuka hati Palestina untuk melakukan hal serupa. Palestina sendiri telah mengeluarkan tuduhan bahwa pemerintahan Trump bias pada Israel.

Trump dianggap Palestina mengambil berbagai tindakan yang selalu menguntungkan Israel. Contohnya Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Lalu merelokasi kedutaan besar AS di Israel dari Yerusalem dari Tel Aviv, menutup misi diplomatik AS untuk Palestina, dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, dan memotong bantuan AS untuk pengungsi Palestina.(CNN/hm02)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles