Seoul, MISTAR.ID
Seorang warga tewas setelah Topan Hinnamnor menerjang Korea Selatan (Kosel) dan sembilan lainnya hilang, Selasa (6/9/22).
Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat menyampaikan, seorang wanita berumur 70-an hanyut akibat banjir yang muncul akibat topan tersebut dan tewas.
Insiden ini berlangsung di Kota Pohang, Selasa dini hari. Sementara itu, angka kematian dapat bertambah mengingat pihak berwenang telah mengidentifikasi sebanyak sembilan orang hilang sampai pada hari ini.
Baca Juga:Peringatan Topan Dikeluarkan di Korea Selatan, Operasi Bisnis Dihentikan
Sebanyak tujuh orang diketahui berada di parkiran bawah tanah di Pohang yang kini terendam air.
AFP melaporkan bahwa Topan Hinnamnor merupakan salah satu yang terkuat melanda Korea Selatan selama beberapa dekade.
Topan tersebut melewati Pulau Jeju semalaman dan kemudian berhenti di dekat Kota Busan. Akibat topan ini, kota tersebut dilanda gelombang tinggi dan hujan lebat.
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan di pinggir pantai dan pertokoan kota tersebut. Selain itu, lebih dari 60 ribu rumah di Korsel mati listrik akibat topan ini.
Pihak berwenang, Korsel juga harus menutup lebih dari 600 sekolah dan menangguhkan sekitar 250 penerbangan sebagai tindak pencegahan.
Tak hanya Korsel, Korea Utara juga berhadapan dengan topan tersebut.
Pemimpin Korut Kim Jong Un dikabarkan tengah melangsungkan pertemuan di Pyongyang untuk menilai kesiapan negara itu menghadapi topan.
Berdasarkan pemberitaan KCNA, Kim mengatakan bahwa meningkatkan penanganan bencana di Pyongyang sangat penting.
Baca Juga:Topan Melanda Korsel setelah Picu Tanah Longsor di Jepang
“Tidak ada yang lebih berharga ketimbang kehidupan dan keselamatan masyarakat (Korut),” ujar Kim dalam media itu.
Sejumlah pakar menilai Korut sangat rentan terkena banjir dan hujan deras akibat deforestasi dan irigasi yang jelek.
Topan Hinnamnor juga diprediksi bakal melintasi Jepang. Badan Meteorologi Jepang menuturkan, sampai pada Selasa pagi, Topan Hinnamnor sudah melintasi Laut Jepang.
Topan dengan hembusan 180 kilometer per jam ini diprediksi bakal membawa hujan lebat ke Jepang. (cnn/hm12)
