8.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

The Hidden Power Behind the Crown, Menguak Meghan Markle dari Catatan Jurnalis Kerajaan Inggris

London, MISTAR.ID

Valentine Low, jurnalis yang telah meliput keluarga Kerajaan Inggris selama lebih dari seperempat abad, menguak catatannya tentang Meghan Markle, istri Pangeran Harry. Dalam buku Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown yang ditulis oleh Valentine Low, diceritakan sang jurnalis bagaimana Meghan Markle selama bertahun-tahun jadi gunjingan para stafnya. Para stafnya merasa dipermainkan oleh istri Pangeran Harry tersebut dan bahkan mantan aktris itu diberi julukan khusus.

The Times yang merilis cuplikan dari buku tersebut menampilkan bahwa saksi dari para staf Meghan Markle sudah dongkol dengan karakter aktris Amerika Serikat itu sejak menjadi istri Harry.

“Sumber-sumber buku ini mengatakan tim sudah punya julukan untuk Meghan: sosiopat narsis,” tulis Low dalam bukunya.

“Mereka juga dilaporkan mengatakan berulang kali dalam berbagai kesempatan: kita dipermainkan,” lanjutnya.

Baca juga:Pangeran Harry Tolak Undangan Raja Charles III Demi Meghan, Ini Faktanya!

Low dalam buku itu mengutip seorang sumber mantan staf Meghan Markle yang menyebut bahwa kantor mereka akan “dinilai” dari kebahagiaan istri Harry tersebut.

“Kesalahan yang mereka buat adalah mengira bahwa dia [Meghan] ingin bahagia. Dia ingin ditolak, karena dia terobsesi dengan narasi itu sejak hari pertama,” tulis Low.

Bukan hanya itu, para staf Meghan juga menyebut bahwa mereka sudah menjuluki diri mereka sebagai “the Sussex Survivor’s Club” yang merujuk pada upaya mereka bertahan dari segala kelakuan Meghan Markle.

Buku itu juga mengklaim bahwa Sekretaris Pribadi Sam Cohen, pejabat Humas Sarah Latham, dan Asisten Kepala Biro Pers Marine Gaffney, adalah sedikit dari nama pegawai yang cabut karena gerah dengan Meghan Markle.

Bahkan, buku tersebut juga menuding Harry “sama meremehkan” para abdi dalem senior. Salah satu sumber buku itu mengatakan “dia [Harry] suka mengirim mereka email yang mengerikan”.

“Sangat kasar,” kata si sumber.

“Ketika seseorang memutuskan untuk tidak beradab, mereka tak tahu harus berbuat apa. Mereka dihajar oleh dia [Meghan] dan kemudian dihajar oleh Harry,” kata sumber tersebut, dikutip dari The Sun yang rilis Sabtu (24/9).

Sebelumnya dalam buku itu pula, Meghan Markle dilaporkan mengeluh tak mendapatkan gaji dalam menjalankan pekerjaan sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris usai menikah dengan Harry.
Low menyebut dalam bukunya, Meghan Markle sempat terdengar mengeluh “saya tak percaya saya yak dibayar untuk melakukan ini” dalam tur kerajaan pertamanya pada 2018, beberapa bulan usai menikah dengan Harry.

Dalam buku itu, Low juga menulis bahwa frustrasi Meghan Markle terus meningkat hari demi hari saat menjalankan tugas anggota keluarga Kerajaan Inggris dalam tur ke berbagai Negara Persemakmuran.

Beberapa negara yang pernah dikunjungi Meghan Markle bersama Harry adalah Australia, Fiji, Tonga, dan Selandia Baru, sebagai pasangan Duke dan Duchess of Sussex.

“Meski dia menikmati segala sorotan, Meghan gagal memahami poin dari seluruh perjalan itu dan berjabat tangan dengan orang asing yang tak terhitung jumlahnya,” tulis Low.

Baca juga:Harry dan Meghan Tolak Undangan Pangeran Charles Untuk Tinggal Bersama

Meghan Markle dan Pangeran Harry memutuskan untuk mundur dari posisi anggota senior keluarga Kerajaan Inggris pada 2020 silam dan pindah ke California, asal Meghan Markle.

Keputusan itu disebut membuat Ratu Elizabeth sakit hati dan marah karena kesempatan dirinya untuk menghabiskan waktu dengan cicitnya dari Harry-Meghan menjadi berkurang.

Pemberitaan soal Meghan Markle dan Harry kembali muncul setelah mereka menghadiri rangkaian prosesi duka usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September 2022.

Dalam prosesi yang berlangsung beberapa hari tersebut, hubungan Harry-Meghan dengan keluarga Kerajaan Inggris berlangsung dingin. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles