9.6 C
New York
Monday, April 22, 2024

Tes Darah Dapat Prediksi Diabetes Pada Wanita Bertahun-tahun Sebelum Menyerang

California, MISTAR.ID
Para ilmuwan telah mengidentifikasi metabolit dalam darah yang secara akurat memprediksi apakah seorang wanita akan menderita diabetes tipe 2 (T2D).

Penemuan ini dapat mengarah pada tes yang akan membantu dokter mengidentifikasi pasien dengan risiko terbesar dan mencegah penyakit melalui intervensi, termasuk diet dan olahraga.

Penelitian ini dipimpin Michael Wheeler seorang profesor fisiologi di Fakultas Kedokteran Universitas T, dan bekerja sama dengan Hannes Rost seorang asisten profesor genetika molekuler dan ilmu komputer di Pusat Penelitian Seluler dan Biomolekul, Feihan Dai.

“Ada disregulasi metabolik yang terjadi pada kelompok wanita yang akan mengembangkan diabetes tipe 2 yang ada di periode postpartum awal, menunjukkan bahwa ada masalah mendasar yang sudah ada dan kita dapat mendeteksinya,” kata Wheeler.

Sekitar satu dari 10 wanita akan mengalami diabetes gestasional (GD) selama kehamilan yang menempatkan mereka pada resiko T2D yang lebih tinggi, dengan 30 hingga 50 persen wanita ini menderita penyakit ini dalam 10 tahun setelah melahirkan.

Wanita dengan GD disarankan untuk menjalani tes toleransi glukosa oral tahunan setelah melahirkan, yang bertujuan mengukur kemauan tubuh untuk menghilangkan gula dari aliran darah.

Tetapi karena prosedur ini memakan waktu dan tenaga, maka kurang dari stengah jumlah perempuan tidak melakukannya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel darah awal dikumpulkan antara enam hingga sembilan minggu setelah kelahiran, dan mengambilnya lagi sebanyak dua kali dalam dua tahun.

Baca Juga:Wah! Jepang Bakal Bantu Ekonomi Wanita Tuna Susila

Kesehatan para wanita ini dipantau dari riwayat kesehatan mereka hingga 8 tahun. Selama itu, 173 wanita mendapat T2D dan sampel darah mereka dibandingkan dengan 485 wanita yang belum mengalami penyakit, yang terlibat dalam penelitian ini dan disesuaikan dengan berat badan, usia, ras dan etnis.

Para peneliti berharap dapat mengubah penemuan mereka menjadi tes darah sederhana yang dapat dilakukan wanita, segera setelah melahirkan atau melakukannya saat kunjungan awal ke dokter dengan bayi mereka.

Tes ini dimaksudkan untuk membantu dokter kandungan dan penyedia perawatan primer untuk ngidentifikasi para wanita dengan diabetes gestasional baru-baru ini, yang paling beresiko terkena diabetes tipe 2 dan untuk mendukung mereka dengan menyusis dan hidup dengan kebiasaan sehat selama tahun pertama pasca persalinan dan dapat mengurangi resiko mereka.(university of toronto faculty of medicine/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles