10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Terlibat Prostitusi, 4 Pejabat Korea Utara Dieksekusi

Pyongyang| Mistar:
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengeksekusi enam orang, termasuk empat pejabatnya, karena terlibat prostitusi. Keenam orang itu tewas di tangan regu tembak di Pyongyang pada 20 Juli, setelah melakukan transaksi seks melibatkan mahasiswi universitas seni.

Sumber Korea Utara mengungkapkan, mereka dieksekusi setelah bertransaksi dalam jaringan berbayar antara pejabat dengan mahasiswi itu. Mereka disebut melakukan transaksi prostitusi di sebuah pemandian air panas yang dilindungi oleh elite kota, ujar sumber itu.

Dilansir Radio Free Asia pekan lalu, perintah eksekusi itu diyakini datang dari Kim Jong Un, yang disebut menyokong dua universitas tempat para mahasiswi itu.

Baca juga: Kim Jong Un Klaim Telah Hentikan Virus Corona di Korut

“Saya berada di lokasi kejadian, dan menyaksikan empat pejabat Pyongyang dan dua muncikari dieksekusi karena prostitusi terorganisasi,” jelasnya. Pejabat anonim itu menerangkan, transaksi tersebut juga menggunakan ruang karaoke pribadi di Munsuwon, berlokasi di Distrik Tongdaewon.

Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Hilang Lagi, Korut-Korsel Terancam Perang Terbuka

Sumber itu menuturkan yang terlibat dalam praktik gelap itu tidak hanya enam orang yang sudah tertembus timah panas regu tembak. Dia menerangkan ada bintang film yang bahkan terjun di dalamnya, dengan mnegatur pertemuan bersama ofisial Partai Pekerja Korea Utara. Dikatakan gadis-gadis yang masih berusia 20-an itu ditawari pekerjaan sampingan dengan gaji 500 dollar AS (Rp 7,3 juta) perbulan.

Para perempuan yang dijual itu disebut berasal dari Universitas Pyongyang untuk Musik dan Tari, serta Universitas Pyongyang untuk Seni Drama dan Sinematik. Kim Jong Un marah. Sumber tersebut melanjutkan, praktik prostitusi itu baru terkuak setelah para pelajar tahu pekerjaan seperti apa yang mereka lakukan dan melapor ke polisi.

Disebutkan semua berawal ketika ada salah satu mahasiswi yang mendapatkan uang tanpa tahu dari mana, dan kemudian dia dipaksa berhubungan seks.

Aparat bertindak dengan menyelidiki dan menangkap mereka yang terlibat, serta melaporkannya ke pemimpin tertinggi karena kasusnya yang begitu parah. “Kim Jong Un, yang marah karena dua sekolah favoritnya ternyata jadi tempa transaksi gelap, memerintahkan eksekusi dengan ditembak,” papar sumber itu.

Prostitusi termasuk tindakan ilegal di Korea Utara, di mana para pejabat bisa memeras pelakunya jika tertangkap basah. Biasanya jika tertangkap karena kasus lendir, mereka akan mendapatkan hukuman satu sampai lima tahun melakukan pekerjaan kasar.

Sumber itu menjelaskan akhir-akhir ini, banyak sekali aksi menjual diri di negara komunis itu, namun tidak ditindak oleh aparat.

“Eksekusi baru terjadi karena yang terlibat adalah pejabat dan mahasiswi universitas, serta menjadi semacam peringatan bagi yang lain,” kata dia. (kompas/hm06)

Related Articles

Latest Articles