14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Tandingi Junta Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional Pamer Pasukan Militer Baru

Naypyidaw, MISTAR.ID
Dalam sebuah video yang dirilis, Jumat (28/5/21), Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) memamerkan sekelompok pasukan bersenjata lengkap dengan seragam mereka. Video itu dirilis oleh menteri pertahanan kabinet tersebut, Yee Moon.

Pemerintah tandingan junta Myanmar ini menyatakan, akan membentuk Pasukan Pertahanan Rakyat guna menyaingi angkatan bersenjata yang saat ini ada di bawah militer negara tersebut.

“Militer ini dibentuk oleh pemerintah sipil resmi. Pasukan Pertahanan Rakyat harus sejalan dengan rakyat dan melindungi rakyat. Kami akan berjuang memenangkan pertempuran ini,” kata seorang perwira yang belum diketahui identitasnya dalam upacara tersebut.

Baca Juga:AS Ingatkan Junta Militer Myanmar Segera Bebaskan Jurnalis yang Ditahan

Dilansir Reuters, video tersebut memperlihatkan sekitar 100 personel berbaris di lapangan berlumpur di tengah hutan. Mereka mengenakan seragam dan berdiri di belakang bendera pasukan tersebut yang berwarna merah dengan gambar bintang putih.

Meski begitu, pasukan itu tidak terlihat membawa senjata apa pun. Hingga kini, juru bicara junta militer tidak segera menanggapi berita tersebut. Namun, beberapa hari sebelumnya, junta militer menegaskan kembali bahwa Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar adalah pengkhianat dan angkatan bersenjatanya, Pasukan Pertahanan Rakyat, telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

hampir empat bulan dan kerusuhan di negara Asia Tenggara itu belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Protes anti-junta militer masih terjadi setiap hari di berbagai penjuru Myanmar. Aksi mogok oleh penentang junta militer bahkan telah melumpuhkan bisnis dan perekonomian negara tersebut.

Baca Juga:Demo Junta, 125 Ribu Lebih Guru di Myanmar Diskorsing

Di pedalaman, kelompok etnis bersenjata juga terus menggempur militer Myanmar. Milisi Myanmar bahkan mulai melancarkan serangan terhadap junta militer di perkotaan.

Pada Sabtu pekan lalu, dua bom rakitan meledak di Yangon. Bom tersebut tampaknya menargetkan sebuah pos polisi dan sebuah truk tentara. Media lokal Mizzima melaporkan ada korban terluka akibat insiden tersebut meski tidak menjelaskan detail serangan.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuturkan, bentrokan antara penentang junta militer dan aparat Myanmar telah menewaskan lebih dari 800 orang sejak kudeta berlangsung. Lebih dari 4.000 orang juga telah ditahan junta militer karena menentang kudeta.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles