12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Suhu Politik Malaysia Memanas, PM Muhyiddin Didesak Mundur

Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, menghadapi seruan mundur setelah Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah, menolak permintaannya untuk menetapkan keadaan darurat demi memerangi pandemi virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir Reuters, Senin (26/10/20), seruan mundur itu berasal dari partai politik anggota koalisi pemerintahannya sendiri. Penolakan Sultan Abdullah terhadap permintaan PM Muhyiddin memicu keraguan soal kepemimpinannya atas Malaysia.

Baca Juga:Raja Malaysia Nasihati Anwar, Ini Pemicunya

Diketahui, pekan lalu PM Muhyiddin meminta Sultan Abdullah menetapkan keadaan darurat di tengah lonjakan kasus baru Corona di Malaysia dan perekonomian yang dihantam pandemi global.

Namun para pengkritik menuduhnya sengaja memanfaatkan situasi untuk menangguhkan parlemen dan menghindari ujian terhadap dominasinya yang tipis atas parlemen Malaysia.

Penolakan Sultan Abdullah untuk mengabulkan permintaan PM Muhyiddin semakin mengikis cengkeramannya pada kekuasaan. Terlebih sebulan sebelumnya, pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, mengklaim mendapat dukungan mayoritas di parlemen, termasuk para pembelot dari koalisi partai berkuasa, untuk membentuk pemerintahan baru.

Baca Juga:Raja Malaysia Tak Akan Temui Anwar dan Muhyiddin

Saat mengumumkan penolakan terhadap permintaan PM Muhyiddin pada Minggu (25/10/20) waktu setempat, Sultan Abdullah juga meminta para politikus Malaysia untuk mengakhiri permainan politik yang bisa mendestabilisasi pemerintah, yang menurutnya telah menangani pandemi Corona dengan baik.

Namun para pemimpin partai politik dalam koalisi pemerintahan PM Muhyiddin mengkritik langkahnya untuk meminta penetapan keadaan darurat dan mendesaknya untuk mengundurkan diri setelah upaya itu gagal.

“Syukurlah, Yang Mulia Raja tidak terpengaruh oleh permainan politik yang bisa menyeret negara ke dalam situasi lebih kritis,” sebut pemimpin senior partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Puad Zarkashi, dalam pernyataan via Facebook.

“Kesejahteraan rakyat lebih penting. Seharusnya Muhyiddin mengundurkan diri,” cetus Ahmad Puad.

Secara terpisah, politikus oposisi Malaysia, Wong Chen, menyebut proposal PM Muhyiddin sebagai proposal ‘jahat’ dan sudah tepat itu ditolak Raja Malaysia. Lebih lanjut, dia menyerukan bahwa PM MUhyiddin harus mengundurkan diri atau memecat menteri yang mengusulkan proposal keadaan darurat tersebut.

PM Muhyiddin menggelar rapat kabinet pada Senin (26/10/20) siang waktu setempat. Dalam tanggapannya pada Minggu (25/10/20) waktu setempat, PM MUhyiddin menyatakan kabinet pemerintahannya akan membahas penolakan Raja Malaysia atas permintaan soal penetapan keadaan darurat.(detik.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles