5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Sopir Truk Mogok Massal di Korea Selatan, Pasokan Bahan Bakar Terganggu

Seoul, MISTAR.ID

Serikat pekerja truk di Korea Selatan memulai mogok besar-besaran kedua mereka dalam waktu kurang dari enam bulan pada Kamis (24/11/22). Aksi itu mengancam akan mengganggu produksi dan pasokan bahan bakar di negara dengan ekonomi terbesar ke-10 di dunia itu.

Dengan melonjaknya biaya bahan bakar, para pengemudi truk meminta pemerintah untuk membuat sistem upah minimum permanen yang akan berakhir pada akhir tahun, dan untuk memperluas manfaat bagi pengemudi truk di industri lain, termasuk kapal tanker minyak.

Pemerintah telah mengatakan akan memperpanjang skema tersebut selama tiga tahun tetapi menolak tuntutan serikat pekerja lainnya.

Baca Juga:Aksi Mogok Sopir Truk di Korsel Lumpuhkan Angkutan Kargo

Penyelenggara utama Cargo Truckers Solidarity Union (CTSU) telah memperingatkan aksi mogok tersebut dapat menghentikan pasokan minyak di kilang besar dan transportasi di pelabuhan utama dan pabrik industri.

Awal pekan ini, Menteri Pertanahan Won Hee-ryong mengatakan sistem tarif pengangkutan yang aman belum terbukti meningkatkan keselamatan pengemudi truk, tetapi hanya meningkatkan pendapatan mereka. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa pemerintah menolak untuk memperluas cakupan skema tersebut.

Serikat pekerja meminta pemerintah untuk memastikan bisnis besar bertanggung jawab jika mereka melanggar aturan upah minimum. Pada bulan Juni, pemogokan selama delapan hari oleh pengemudi truk menunda pengiriman kargo untuk industri dari otomotif ke semikonduktor. Aksi itu membuat kerugian produksi lebih dari US$1,2 miliar dan pengiriman yang tidak terpenuhi.

Baca Juga:Korea Selatan Sukses Uji Cegat Rudal

Raksasa industry, termasuk Hyundai Motor dan pembuat baja POSCO terpaksa memangkas produksi akibat pemogokan bulan Juni lalu. bahkan POSCO telah memperingatkan bahwa tindakan baru dapat memperlambat pekerjaan perbaikan di pabrik besar yang dilanda banjir musim panas ini.

Serikat pekerja dijadwalkan mengadakan 16 aksi unjuk rasa di seluruh negeri pada Kamis (24/11/22) pagi, termasuk di pelabuhan di Ulsan yang menampung pabrik manufaktur Hyundai Motor.

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan truk militer untuk transportasi mendesak dan mengamankan lebih banyak ruang penyimpanan jika kargo menumpuk. Asosiasi Stasiun Minyak Korea meminta pemilik pompa bensin untuk mengamankan persediaan yang cukup sebelum pemogokan. Serikat pekerja mengatakan hampir semua dari 25.000 anggota CTSU, atau sekira 6 persen dari sopir truk di negara itu, akan ambil bagian dalam pemogokan, diikuti oleh sejumlah anggota non-serikat yang tidak ditentukan.(channelnewsasia/hm15)

Related Articles

Latest Articles