9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Sindir Perang Rusia-Ukraina, Sekjen PBB: Prinsip Dasar Perserikatan Bangsa-bangsa Terancam

New York, MISTAR.ID

Tatanan internasional yang diabadikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang pecah. “Dunia kita berada dalam masalah besar,” ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pembukaan Debat Umum tahunan pada hari Selasa (20/9/22).

PBB jarang mencapai tujuannya yang lebih tinggi. Sulit untuk mengingat saat prinsip-prinsip fundamentalnya dalam menempa solusi bersama untuk perdamaian, mendukung hak asasi manusia dan mempromosikan hukum internasional yang begitu terancam.

Menurutnya, negara anggota Rusia telah menginjak-injak piagam PBB dengan invasinya ke Ukraina. Baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden China Xi Jinping tidak akan muncul untuk pertemuan para pemimpin di Big Apple, meskipun mereka berkumpul minggu lalu secara terpisah. Dan banjir baru-baru ini di Pakistan menunjukkan bahwa upaya PBB untuk menengahi kesepakatan yang membatasi emisi karbon sudah terlambat bagi beberapa negara.

Baca Juga:Sekjen PBB Kunjungi Pakistan, Akan Tingkatkan Bantuan Banjir untuk Jutaan Orang Terdampak

Dulu, PBB adalah sarang diplomasi di masa perang. Tetapi hari-hari itu telah berlalu ketika Beijing dan Moskow menggunakan hak veto Dewan Keamanan mereka untuk menggagalkan upaya mediasi di tempat-tempat seperti Suriah dan Ukraina. Setelah invasi awal tahun ini, Rusia mengubah pertemuan dewan menjadi pertunjukan yang konyol.

Sementara itu Presiden AS Joe Biden akan melanjutkan pembicaraan dan menyerukan kepada dunia untuk melawan “agresi telanjang” dari Moskow. Hal itu dikatakan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan pada Rabu (21/9/22).

Tentu saja, para kritikus Amerika menunjukkan bahwa Amerika sering tampak melanggar prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa itu sendiri, dengan perangnya di Vietnam dan Irak, misalnya. Dan setiap kembalinya kekuasaan mantan Presiden Donald Trump yang memutarbalikkan diplomasi AS dengan menghina sekutu Barat dan memanjakan tiran, dapat melenyapkan upaya Biden untuk menyelamatkan hukum internasional.(cnn.com/hm15)

Related Articles

Latest Articles